TERUNGKAP Fakta Baru, Perusuh Dapat Rp 300 Ribu Sekali Datang pada Aksi 22 Mei
Polisi mengungkap fakta baru terkait nominal bayaran yang diterima para perusuh dalam aksi 22 Mei.
"Sama-sama kita ketahui kelompok Garis ini pernah melakukan, menyatakan sebagai pendukung ISIS Indonesia," lanjut dia.
Ia mengatakan, Kelompok Garis ini telah mengirim kadernya ke Suriah.
Iqbal menyatakan penangkapan dua tersangka dari kelompok Garis ini membuktikan bahwa ada pihak lain yang menunggangi aksi unjuk rasa yang memprotes hasil Pilpres 2019.
"Hal ini penting saya sampaikan kepada publik bahwa fixed ada kelompok penunggang kegiatan unjuk rasa ini," lanjut Iqbal.
Iqbal menyatakan unjuk rasa protes hasil Pilpres 2019 diisi oleh massa damai dan massa perusuh.
Iqbal mengungkapkan tersangka perusuh di aksi tersebut membawa berbagai kepentingan.
Sejauh ini polisi baru menemukan dua kelompok yang merusuh yakni yang terafiliasi dengan ISIS dan mereka yang ditangkap terkait dugaan penggunaan senjata untuk menembak masaa guna menciptakan kericuhan.
Iqbal mengatakan tersangka yang tidak terafiliasi ISIS berjumlah tiga orang.
Mereka telah ditangkap berkaitan dengan dugaan penyalahgunaan senjata api yang diduga akan digunakan untuk menembak massa yang beraksi sehingga memancing kemarahan publik kepada aparat.
"Tadi ada Kelompok Garis (Gerakan Reformis Islam) yang berafiliasi ke ISIS. Publik tahu. Kelompok ini enggak main-main kalau tidak sealiran dengan mereka," ujar Iqbal.
Jenguk Korban
Calon Presiden (capres) 02 Prabowo Subianto menjenguk massa aksi 22 Mei yang berada di sebuah ruang kesehatan.
Momen Prabowo menjenguk massa tersebut turut diunggah Wakil Direktur IT Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno, Vasco Ruseimy di channel YouTube miliknya Macan Idealis, Kamis (23/5).
Terlihat, Prabowo menenangkan seorang lelaki yang sedang berbaring.
Lelaki yang mengenakan kaus bertuliskan "pemilu curang" tersebut menyambut Prabowo dengan kembali menepuk lengan Prabowo.
Perbincangan di antara keduanya terdengar samar-samar.
Setelahnya, Prabowo lalu beralih ke orang yang ada di sebelah kanannya.
Lelaki yang membuka bajunya tersebut terlihat berbaring lemas.
Prabowo lalu menenangkan dengan menggoyang-goyangkan bagian rongga perutnya.
Capres 02 itu lalu juga terdengar berbincang dengannya.
Setelahnya, Vasco memperlihatkan suasana sekitar dari ruang kesehatan tersebut.
Terlihat, beberapa di antara tim kesehatan mengenakan seragam berlogo Gerindra.
Diketahui, lokasi tersebut berada di Rumah Aspirasi dari kubu Prabowo-Sandi.
Diberitakan sebelumnya, Prabowo melalui Twitter miliknya, @Prabowo juga sempat menyapa para pendukungnya, Rabu (22/5/2019) malam.
"Percayalah pada pemimpin-pemimpinmu, kita sudah berjuang dengan semua jalur-jalur hukum dan konstitusional," kata Prabowo yang dilansir oleh Kompas.com.
"Kita harusnya ingat kepentingan rakyat banyak, untuk itu saya mohon saudara-saudara selalu tenang dan bersikap sabar," lanjut Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Dia juga meminta agar para pendukungnya untuk menghindari tindakan yang melanggar hukum.
"Selalu mengalah dan selalu patuh pada ketentuan hukum. Ini adalah imbauan saya," lanjut Prabowo.
Dalam video yang sama, Prabowo pun meminta para pendukungnya yang berunjuk rasa agar pulang dengan tertib ke rumah masing-masing.
Prabowo mengatakan sebaiknya para peserta aksi 22 Mei istirahat dan bersiap santap sahur dan melanjutkan ibadah.
"Sekali lagi saya mohon agar selalu bertindak dengan arif, dengan sabar, dan selalu mengindari kekerasan," kata Prabowo.
"Saya kira aksi-aksi walaupun damai sebaiknya bisa berakhir untuk istirahat, untuk kita menghadapi besok, untuk sahur dan melanjutkan ibadah kita," ujar Prabowo.
Adapun, Wakil Ketua Umum Partai Gerinda juga selaku anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadi Zon menegaskan, aksi 22 Mei bukan inisiatif pihaknya.
Fadli Zon mengatakan, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto juga telah menyatakan imbauan agar masyarakat dapat menahan diri dan menjaga aturan, serta tetap berada di jalur konstitusional.
Dengan demikian, masyarakat yang saat ini menyampaikan aspirasinya, dapat dihargai sebagai hak masyarakat. Tidak perlu dianggap musuh karena protes tentang kecurangan.
"Hak masyarakat jangan dianggap musuh. Mereka yang sampaikan aspirasi, protes kecurangan, itu adalah bagian dari ekspresi demokrasi kita," tuturnya.
Fadli Zon juga sempat hadir di tengah-tengah massa pengunjuk rasa. Dia menyebut kedatangan massa yang membanjiri depan Gedung Bawaslu, memiliki satu tujuan, yakni menuntut dan memperjuangkan keadilan.
Menurut dia, jangan sampai ada pihak-pihak yang mencoba merampas hak rakyat, baik itu lewat tutur lisan maupun tulisan.
• 2 Pendukung ISIS Menyusup Dalam Aksi 22 Mei yang Berujung Kerusuhan, Polisi Ungkap Rekam Jejak Garis
"Kita bisa berada di tempat ini pada hari penting. Saudara datang dari berbagai tempat karena merasa terpanggil bahwa yang saudara lakukan adalah suatu perjuangan untuk menuntut keadian. Apa yang saudara lakukan sejalan dengan konstitusi UUD 1945," kata Fadli Zon.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perusuh 22 Mei Dibayar Rp 300 Ribu Per Orang