Gubernur Lampung Dilantik

Mengejutkan Kondisi Keuangan Pemprov Lampung, Arinal Beberkan Anggaran Defisit Rp 1,7 Triliun

Mengejutkan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi membeberkan kondisi keuangan terkini Pemprov Lampung.

Editor: Teguh Prasetyo
Tribun Lampung/Deni Saputra
Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim disambut acara adat saat tiba di Bandara Radin Inten II, Natar, Lampung Selatan, Kamis, 13 Juni 2019. 

Acara penyambutan dimulai dengan suguhan seni bela diri pencak silat Lampung.

Dilanjutkan prosesi pemakaian peci khas Lampung oleh penyimbang adat Lampung kepada Arinal dan suami Nunik, Erry Ayudhiansyah.

Berikutnya, pengalungan kain tapis Lampung oleh Muli Mekhanai, disambung pemberian buket bunga kepada istri Arinal, Riana Sari.

Saat berjalan di atas karpet merah, Arinal-Nunik disambut prosesi berbalas pantun menggunakan bahasa Lampung.

Keduanya lalu memasuki ruang VIP bandara, kemudian berdialog dengan MPAL Lampung Selatan terkait langkah untuk memajukan budaya Lampung.

Dalam penyambutan di bandara itu, hadir beberapa pejabat. Di antaranya Plt Sekprov Lampung Taufik Hidayat, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Irwan Sihar Marpaung, dan Pelaksana Tugas Asisten Administrasi Umum Minhairin.

Kemudian Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Fahrizal Darminto, Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Theresia Sormin, serta Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Hannibal.

Tampak pula Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Zulkifli Hasan yang juga ketua Masyarakat Lampung Perantauan, Staf Ahli Kapolri Bidang Politik yang hadir sebagai tokoh adat Lampung Inspektur Jenderal Ike Edwin, serta Penjabat Bupati Lamsel Nanang Ermanto.

Tak ketinggalan tokoh-tokoh adat. Mulai dari tokoh adat Bhuku Jadi, Way Kanan, Sungkai, Terbanggi, Gunung Sugih, Jabung, Melinting, Sukadana, Sekampung Udik, Hadrah, hingga Pencak Rakot. Termasuk Muasri Gelar Suntan Penyimbang Bumi selaku perwakilan MPAL.

"Saya bangga, saya sedih, saya haru. Saya tidak pernah memerintahkan atau meminta. Tapi ini, atas partisipasi semua, ternyata tidak sulit untuk kita bersatu," kata Arinal dalam sambutannya di bandara.

"Saya janji di depan Ketua MPR (Zulkifli Hasan), insya Allah keadatan kita merupakan bagian dari pembangunan dalam masyarakat," imbuhnya.

BERITA FOTO - Suasana Penyambutan Arinal-Nunik di Bandara Radin Inten II

Arinal menyatakan akan langsung bekerja mulai Jumat (14/6) hari ini bersama Nunik.

Ia mengaku bersama jajaran sejak jauh hari telah berkonsultasi ke beberapa kementerian. Itu terkait upaya merancang program kerja.

"Sudah tinggal action. Tidak lagi merancang siapa dan apa dan sebagainya," kata Arinal. "Saya siap melaksanakan dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Saya minta doanya, karena saya yakin kita bisa. Mak ganta kapan lagi, mak kham sapa lagi (bahasa Lampung: jika bukan sekarang kapan lagi, jika bukan kita siapa lagi)," tutupnya.

Seusai penyambutan di bandara, Arinal-Nunik menuju Rumah Dinas Mahan Agung dengan menaiki mobil Mercedes Benz GLS 400 berpelat BE 1 dan BE 2. Setibanya, Arinal-Nunik juga disambut beberapa rangkaian acara, termasuk penyambutan dengan adat Lampung.

Di antaranya tabuhan talo balak dan pepancur atau pantun. Keduanya juga bersilaturami dan memberi santunan kepada anak-anak yatim piatu.

“Apresiasi kepada tokoh-tokoh adat. Karena tanpa dipaksa, telah memberikan suguhan luar biasa. Ini jadi catatan saya. Lampung punya khas, ciri-ciri, sesuatu yang lebih dibanding masyarakat di daerah lain. Spesifik, adat budaya. Dari sekian suku yang punya bahasa, antara lain Lampung,” ujarnya saat tiba di Mahan Agung.

Ke depan, Arinal berjanji adat dan budaya akan mendapatkan perhatian Pemprov Lampung.

“Insya Allah saya akan mulai bangkitkan tokoh-tokoh adat, karena ini tidak bisa dipisahkan. Harus bersatu dengan masyarakat Lampung. Mudah-mudahan ke depan kita bersatu membangun Lampung,” ucapnya.

Mewakili tokoh adat, Ike Edwin menyatakan dukungan sepenuhnya atas langkah Gubernur Arinal yang akan menekan korupsi.

"Saya kira bagus sekali. APBD dan APBN harus digunakan sebagaimana mestinya agar berguna dengan baik untuk kepentingan masyarakat," katanya. 

Yuk Intip Kondisi Bandara Raden Intan II dalam Menyambut Arinal-Nunik dan Mobil Mercedes Benz-nya!

Optimalkan PAD dan Efektifkan Anggaran

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi perlu mengambil langkah komprehensif untuk mencari akar masalah yang menyebabkan APBD Lampung defisit hingga Rp 1,7 triliun.

Dengan mengetahui akar masalah, maka gubernur baru bisa mencari solusi efektif untuk mengatasi defisit keuangan daerah tersebut.

Demikian pandangan dosen Ilmu Administrasi Negara dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung Dedy Hermawan, Kamis (13/6/2019).

"Cari akar masalahnya. Apakah salah dari pengelolaan keuangan sebelumnya atau ada hal lain, misalnya penyusunan program yang tidak memperhatikan kemampuan keuangan daerah. Dengan begitu, baru bisa mencari solusi, treatment, dan formula untuk mengatasinya agar tidak sampai menganggu roda pemerintahan dan program-program pembangunan yang sedang berjalan ataupun yang akan berjalan," jelasnya.

Dedy menilai gubernur perlu cepat menentukan langkah tersebut, termasuk mencari solusinya.

Beberapa solusi, menurut dia, misalnya dengan memaksimalkan pendapatan asli daerah (PAD), mencari peluang PAD baru, atau melakukan efisiensi anggaran.

"Perlu juga melakukan efisiensi atau rasionalisasi terhadap program-program OPD (organisasi perangkat daerah, dinas atau badan) yang notabene program itu tidak terlalu penting dan perlu bagi masyarakat," terang Dedy. "Kemudian, gubernur harus mampu menempatkan orang-orang yang punya kemampuan dalam hal pengelolaan keuangan daerah," tandasnya.

Eko Budi Sulistio, dosen Ilmu Administrasi Negara Unila lainnya, menilai defisit merupakan hal biasa dalam sistem keuangan negara.

Namun demikian, jelas dia, defisit itu tetap harus sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan.

Menurutnya, dengan jumlah defisit APBD Lampung yang mencapai Rp 1,7 triliun, menjadi tugas berat gubernur baru untuk mencari solusi guna mengatasinya.

“Ini beban berat Gubernur Arinal. Defisit Rp 1,7 triliun bukan nilai kecil untuk ukuran Provinsi Lampung. Gubernur Arinal perlu mengelola dan mengalokasikan keuangan daerah agar lebih efisien dan efektif dalam penggunaannya,” saran Eko.

Ia berpendapat Arinal bersama wakilnya, Chusnunia Chalim, masih memiliki waktu banyak untuk melakukan restrukturisasi anggaran daerah agar dapat menutupi defisit anggaran, setidaknya hingga akhir tahun.

”Ini tugas awal bagi gubernur baru untuk menyelesaikan masalah defisit anggaran. Kita yakin gubernur baru bisa, dan dia masih punya waktu cukup untuk membenahi. Misalnya, melakukan rasionalisasi anggaran dan mengoptimalkan PAD,” pungkas Eko. 

(tribunlampung.co.id/ben/cr4/cr2/byu/rri)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved