Ditelanjangi karena Menolak Intim, Nestapa Perempuan Indonesia Dijual ke China
Ditelanjangi karena Menolak Intim, Nestapa Perempuan Indonesia Dijual ke China
Namun, Mon tak tahu di wilayah mana dia tinggal.
"Saya hanya tahu tinggal di daerah pegunungan," katanya singkat.
Baru beberapa hari menetap di rumah mertua, Mon disuruh bekerja merangkai bunga dari pukul tujuh pagi sampai jam tujuh malam.
"Itu upah kerja saya, tidak dikasih barang Rp 100 perak pun," ujarnya.
Mon mengaku, tak bisa menolak perintah mertuanya. Kalau membangkang, dia akan dipukul oleh suaminya dan tak diberi makan berhari-hari.
"Kalau saya melawan, tidak dikasih makan dua hari. Makanan saya diumpetin sama mertua. Saya dipukuli suami sampai biru-biru, ditinju pakai tangan," ungkapnya.
Belakangan pula, Mon baru tahu kalau pekerjaan suaminya adalah kuli bangunan.
Pernah suatu kali, lanjut dia, saat menolak permintaan berhubungan seks karena sedang menstruasi, dia ditelanjangi.
"Saat itu saya sedang menstruasi, saya tidak mau melayani suami saya. Tapi saya dimarahi mertua dan disuruh telanjang untuk buktikan sedang haid," lanjutnya kemudian.
Karena tak betah, Mon berusaha mengontak si "mak comblang" agar dipulangkan, tetapi hasilnya nihil.
"Tidak bisa dihubungi," ujarnya.
Sejak dikenalkan dengan Hao Tengfei dan dua bulan tinggal di China, Mon tak memberi tahu orangtuanya di kampung karena dilarang oleh si "mak comblang".
Barulah pada Oktober 2018, dia berani mengontak ayah-ibunya.
Tak tahan hidup di China dan mendapat kabar bapaknya meninggal, Mon ingin kabur.
Niat itu baru terlaksana pada awal Juni lalu.