Ditelanjangi karena Menolak Intim, Nestapa Perempuan Indonesia Dijual ke China
Ditelanjangi karena Menolak Intim, Nestapa Perempuan Indonesia Dijual ke China
Dia melarikan diri dari rumah mertuanya dengan menaiki bus.
"Saya setop bus yang lewat. Turun di terminal bus Wuji. Terus saya setop taksi minta diantar ke kantor polisi setempat. Saat itu saya tidak bawa paspor," tuturnya
"Saya sampai di kantor polisi di Provinsi Hebei. Tapi saya malah ditahan dan ditanya ngapain di sini. Saya bilang, saya menikah tapi tidak bawa paspor. Saya bilang tolong hubungi KBRI," lanjutnya.
Saat seorang staf KBRI menyambanginya di kantor polisi, Mon menceritakan semua kisahnya, termasuk menjadi korban kekerasan fisik.
Polisi setempat pun tahu alasannya kabur.
"Polisi lalu panggil suami saya dan disuruh balikin paspor saya. Tapi saya malah dibawa ipar saya ke sebuah apartemen di Wuhan," tukasnya.
Singkat cerita, Mon lagi-lagi kabur dari apartemen itu. Dia lalu menghubungi anggota Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Mahadir.
• Artis Sukses Ini Ternyata Sempat Tak Diakui sebagai Anak oleh Ayah Kandungnya
• Wow, Gaji Menteri di Indonesia Kalah dari Perawat di Jepang
• Mobil Terpakir 20 Hari di Tepi Jalan, Saat Dibuka Terungkap Fakta Miris
Di sana, dia dibantu mengurus kepulangan ke Indonesia.
"Saya baru tiba di Indonesia kemarin siang," katanya.
Harus dicegah
Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) mencatat, sejak April 2019, ada 13 perempuan asal Kalimantan Barat yang diduga menjadi korban perdagangan orang. Dari jumlah itu, sembilan perempuan sudah dipulangkan.
Sementara itu di Jawa Barat, tercatat ada 16 perempuan yang menjadi korban serupa.
Untuk kasus Mon, orangtuanya sudah melapor ke kepolisian setempat pada 10 Desember 2018 atas sangkaan Tindak Pidana Perdagangan Orang.
Seorang perempuan bernama Juliana alias Ayut yang diduga sebagai agen perekrut telah diadukan.
Sekretaris Jenderal SBMI, Bobby Alwi, berharap polisi mampu membongkar sindikat perdagangan orang di Kalimantan Barat, terutama para perekrut di dalam negeri.