Tribun Bandar Lampung
Singgung Lampung dengan Ujaran Kebencian, Kandidat Doktor Dikenai Wajib Lapor
Singgung Lampung dengan Ujaran Kebencian, Kandidat Doktor Dikenai Wajib Lapor
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Hingga Kamis (24/8) pagi ini, kolom komentarnya berisi 1.600-an balasan yang nyaris semuanya berisi cacian.

Apa pasal?
Ternyata bukan soal status kegantengan itu yang membuat Uyung diserang netizen yang sebagian besar berasal dari Lampung.
Pada postingan sebelumnya, Uyung memposting status yang berisi hinaan dan tantangan terhadap suku Lampung.
Status bernada SARA dan mengandung ujaran kebencian inilah yang kemudian memantik kemarahan, ancaman dan komentar-komentar negatif lainnya di akun Uyung.

Meski postingan status tersebut telah dihapus, sejumlah netizen terlanjur mengabadikan statusnya dengan meng-capture dan menyebarkannya.
Setelah mendapat reaksi negatif dari publik, status ujaran kebencian yang ditulis Uyung sudah tidak ada lagi.
Uyung pun kemudian menulis status permintaan maaf.
"INGAT KALIAN BUKAN TUHAN!!! TIDAK BERHAK MENENTUKAN UMUR SAYA!!!"
lalu pada status lain dia juga menulis permintaan maaf.

Permintaan maaf yang disampaikan Uyung tak seketika menghentikan komentar negatif di status-status ia tulis.
Langkah kepolisian
Tim Cyber Polda Lampung berencana akan mengecek akun facebook Uyung Mustopa, salah satu akun baru-baru ini viral di dunia maya.
"Kalau laporannya, Tim Cyber belum terima. Nanti akan saya cek dulu, " kata Kordinator Tim Cyber Polda Lampung Ajun Komisaris Besar Fidelis Timuranto Kamis, (24/08)
Saat ditanya soal, apakah ada upaya tindak lanjut dari Tim Cyber Polda Lampung, mantan Kepala Bagian Operasional Polresta Bandar Lampung, itu belum bisa memastikannya.
"Kami belum monitor dan juga belum tahu pristiwa sebenarnya yang terjadi. Oleh karenanya, Tim Cyber akan mencari kebenaran informasi tersebut, " ucapnya
Fidel mengatakan, jika nantinya terbukti melakukan pelanggaran, tidak menutupkemukinan bisa diproses.
"Yang jelas akan diselidiki dulu, selain itu diharapkan ada yang melapor. Jika dinilai, merasa merugikan, " ungkapnya.