Tribun Bandar Lampung
7 Kali Bolak Balik Rusak Kunci Tapi Gagal di Sukarame, Pencuri Motor Ini Lepaskan Tembakan Ke Korban
Masyarakat Lampung harus semakin waspada. Aksi pencurian motor belakangan kerap terjadi.
Ia menceritakan kejadian tersebut kepada penyidik kepolisian Polres Lampung Tengah, kemarin.
Ia mengatakan, telah menjadi korban begal di lintas Terusan Nunyai.
Saat itu ia mengendarai sepeda motor matik warna putih biru sekitar pukul 10.00 WIB dengan sang istri.
Tiba-tiba dari arah belakang, datang dua orang berboncengan sepeda motor dan langsung memepet sepeda motor yang ia tumpangi dengan sang istri.
"Satu orang tiba-tiba mengacungkan senjata api (senpi) ke arah saya," ujar Adi Putra.
Karena takut, ia langsung menghentikan sepeda motornya di pinggir jalan. Pelaku juga turun. Kemudian satu dari dua pelaku mengambil motor Adi, lalu pergi ke arah Tulang Bawang Barat.
"Jalan waktu itu sepi, istri saya juga sudah ketakutan. Saya tidak berpikir panjang demi keselamatannya. Begitu ditodongkan senpi, saya serahkan motor saya, supaya dibawa. Asal kami tidak diapa-apain," terangnya.
Setelahnya ia melapor ke Mapolsek Terusan Nunyai. Mendapat laporan korban dan ciri-ciri pelaku, Polsek Terusan Nunyai kemudian melakukan penyelidikan kasus tersebut. Hingga akhirnya diketahui bahwa satu dari dua pelakunya adalah Joni Iskandar.
"Pelaku kami amankan pada 27 Juni lalu di rumahnya. Bersamaan dengan itu juga kami temukan barang bukti satu unit sepeda motor matik warna putih biru, yang kita duga milik korban Adi Putra," kata Kapolsek Terusan Nunyai, Iptu Edi Suhendra mewakili Kapolres AKBP I Made Rasma.
• Ada yang Pura-pura Ditabrak, Kapolresta Beberkan 3 Modus Utama Pelaku Curanmor di Bandar Lampung
Saat ini pelaku dan barang bukti satu unit sepeda motor masih diamankan di Mapolsek Terusan Nunyai.
Polisi masih terus melakukan pengembangan perkara dan berusaha mengejar satu rekan Joni yang masih buron.
Pelaku Joni Iskandar membenarkan aksi pembegalan yang ia lakukan dengan satu rekannya yang masih buron.
Ia mengatakan, modus yang ia lakukan bersama komplotannya yakni mengancam korban dengan senpi rakitan.
"(Korban) Diancam, kalau gak mau berhenti nanti kami tembak," kata Joni Iskandar sambil menjelaskan jika saat peristiwa pembegalan itu ia bertugas membonceng rekannya.
Adapun pistol rakitan adalah milik rekannya yang masih buron. Ia tidak tahu apakah pistol tersebut berisi amunisi atau tidak.