Bentrok di Mesuji
MK Kehilangan 3 Anggota Keluarganya yang Tewas Saat Bentrok Berdarah di Register 45 Mesuji
MK Kehilangan 3 Anggota Keluarganya yang Tewas Saat Bentrok Berdarah di Register 45 Mesuji
"Ini sudah sering, mereka (kelompok Mesuji Raya) cuma ingin enaknya saja. Lahan kosong, nggak mau ngolah. Masa' kamu yang nanam, hasilnya mau diambil mereka," ungkap Hariyanto.
Ia mengakui jika lahan di Register 45 tempatnya bercocok tanam bukan milik pribadi melainkan negara.
Namun, lokasi tersebut lahan kosong. Akhirnya oleh Kelompok Mekar Jaya ditanami.
"Karena di desa, kami nggak ada lahan. Jadi buruh, gajinya berapa. Cuma habis sehari," bebernya.
"Tapi orang Pematang (Mesuji Raya) pas sudah ada hasilnya, dia datang. Ngambil hasil bumi, kayak preman gitu. Kalau dibiarin malah ngrogoh rempelo (minta jantung), ya kami pertahankan," ujarnya.
Hariyanto tidak bisa menyalahkan secara sepihak kejadian ini, lantaran lahan secara sah dimiliki negara, bukan dari dua kelompok tersebut.
"Mungkin kalau dibebasin nggak bakal kayak gini, dan kalau suruh milih saya nggak mau hidup di daerah konflik. Tapi hidup saya sudah tergantung di sana," katanya.
Satu Selamat
Satu korban yang sempat dikira meninggal dunia ternyata berhasil diselamatkan nyawanya bernama Jeman.
Kini, ia tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) Bandar Lampung.
Kabag Humas RSUAM Akhmad Safri membenarkan adanya pasien korban bentrokan di Mesuji ini.
“Iya kami ada pasien rujukan dari Mesuji, korban,” ujarnya.
Menurutnya, korban baru masuk RSUAM Kamis (18/7) ini sekitar pukul 12.00 WIB.
"Tim medis langsung melakukan tindakan pengambilan peluru senapan angin di bagian lehernya," katanya.
Jadi, kata Safri, selain mengalami luka tembak, korban mengalami luka bacok kecil di sekujur tubuhnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/korban-bentrok-berdarah-register-45-mesuji-dirawat-di-rs-bhayangkara-a.jpg)