Gempa Banten
Warga Balam Panik Saat Lampung Diguncang Gempa, Mengungsi ke Rumdis Wali Kota dan Kantor Gubernur
Ribuan warga Bandar Lampung panik dan berbondong-bondong mengungsi setelah diguncang gempa dan mendengar peringatan dini tsunami, Jumat (2/8) malam.
Mengungsi
Warga Bandar Lampung yang mengungsi ke rumas dinas wali kota dan kantor gubernuran membawa peralatan seadanya.
Mereka membawa peralatan tidur, seperti karpet, selimut, ada pula yang membawa termos air.
Pantauan Tribun, mereka mengungsi bersama keluarga masing-masing.
Sejumlah warga ada yang mengungsi bersama-sama mengguna mobil pikap.
Terlihat sepanjang jalan lingkungan Pemprov Lampung dipadati oleh warga yang mengungsi dari anak-anak usia balita, remaja, hingga para orang tua.
Meri, warga Gudang Lelang Teluk Betung yang ikut mengungsi menuturkan, dirinya mengungsi bersama keluarga.
Hampir sebagian besar warga yang ada di Gudang Lelang, memilih mengungsi ke kantor Pemprov Lampung karena takut terjadi tsunami.
"Saat gempa tadi, semua warga Gudang Lelang keluar semua. Terus lihat di TV, katanya ada potensi tsunami. Jadi kami ke sini semua dengan membawa peralatan seadanya," jelas dia seraya menggendong bayinya yang berusia 3,5 bulan, semalam.
Hal senada diungkapan Rio. Menurutnya, setelah melihat berita di TV tentang potensi tsunami, ia langsung mengajak keluarganya mengungsi ke kantor Pemprov Lampung.
Ia bersama warga lain lantas berbondong-bondong berlarian menuju kantor Pemprov Lampung.
Tak lama dari warga mengungsi, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengunjungi mereka. Ia meminta warga tenang seraya menunggu pengumuman resmi dari BMKG.
• Gempa Banten Bukan Magniduto 7,4 tapi 6,9 dengan Kedalaman 48 Meter, Peringatan Tsunami Dicabut
Berhamburan
Kepanikan akibat gempa juga terlihat di Mal Boemi Kedaton dan Mal Kartini. Para pengunjung dan penghuni pusat perbelanjaan langsung berhamburan keluar saat diguncang gempa.
Dea, pengunjung Mal Kartini mengatakan, dirinya sontak panik karena merasakan getaran gempa cukup kuat saat di dalam mal.