Gempa Banten
Warga Balam Panik Saat Lampung Diguncang Gempa, Mengungsi ke Rumdis Wali Kota dan Kantor Gubernur
Ribuan warga Bandar Lampung panik dan berbondong-bondong mengungsi setelah diguncang gempa dan mendengar peringatan dini tsunami, Jumat (2/8) malam.
Warga di Kabupaten Lampung Barat juga berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi. Mereka menunggu cukup lama di luar rumah guna memastikan keadaan cukup aman.
"Lumayan kuat terasa di Liwa, kami sekeluarga keluar rumah. Tetangga pun keluar rumah sekitar 10 menit," kata Weni Gusvina, warga Desa Sebarus, Liwa Lampung Barat.
Senada diungkapan ungkap Elva Setiawati, PNS Lampung Barat. "Kaget, lagi santai sama keluarga di ruang tengah kok tahu-tahu gempa kenceng banget," uajrnya.
Bahkan terdengar suara teriakan warga lainnya meminta semuanya keluar rumah. "Ada yang teriak gempa... gempa, lari. Pas keluar udah banyak warga yang pada kumpul di jalan, sekitar satu menit gempanya," paparnya.
Warga Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat Sumarjo juga mengaku merasakan getaran gempa yang cukup kuat. Saat ini dirinya juga masih waspada menunggu perkembangan imbauan dari pihak pemerintah setempat
"Malam ini (kemarin), bule-bule mengungsi ke Bandara Taufik Kiemas karena mendengar akan ada tsunami," kata Oking, warga Pesbar. Para turis ini terlihat duduk-duduk berkelompok di teras bandara.
Warga Perumahan Permata Asri, Jatiagung Lampung Selatan menuturkan, awalnya ia merasakan ada getaran. Namun ia tidak mengira itu gempa.
Dirinya baru sadar gempa, ketika air di dalam dispenser bergerak. "Saya langsung bawa anak-anak ke luar rumah," kata Rafika warga setempat.
• Rasakan Gempa, 28 Camat se-Lamteng Mengungsi ke Areal Puncak Tegal Mas
28 Camat Dievakuasi
Sempat mengalami kepanikan karena terjebak dalam suasana saat gempa, 28 camat se-Lampung Tengah akhirnya bisa dievakuasi.
Camat Terbanggi Besar kepada Tribun Lampung melalui pesan WhatsApp, Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 22.30 WIB mengatakan, seluruh peserta Diklat di Pantai Tegal Mas, Pesawaran, sudah dievakuasi menggunakan kapal.
"Sejak pukul 21.30 WIB tadi (semalam), semua peserta (28 camat se-Lamteng) sudah dievakusi dengan perahu kapal ke darat, ke Pantai Sari Ringgung," ujar Fathul Arifin.
Ia menjelaskan, peserta Diklat Kepamongprajaan yang digelar sejak pagi dan direncanakan berjalan dua hari, dihentikan sementara waktu.
"Tadi Pak Bupati (Loekman Djoyosoemarto) yang jemput kami ke Dari Ringgung, sekarang sudah disuruh pulang semua (ke Lamteng)," ujar Fathul Arifin.
Menurut mantan camat Anak Tuha itu, seluruh peserta Diklat dalam keadaan sehat, dan saat ini semua sudah langsung diberangkatkan pulang ke Lampung Tengah.
"Ini semua langsung pulang ke Lamteng. Semua (peserta Diklat) Alhamdulilah sehat semua," imbuhnya.
Fathul mengatakan, saat gempa terasa, mereka langsung berlarian, dan diarahkan ke puncak Pulau Tegal Mas.
(ben/nif/lis/kiki/ded/sam/val/din/ang/sam)