Gempa Banten

Warga Balam Panik Saat Lampung Diguncang Gempa, Mengungsi ke Rumdis Wali Kota dan Kantor Gubernur

Ribuan warga Bandar Lampung panik dan berbondong-bondong mengungsi setelah diguncang gempa dan mendengar peringatan dini tsunami, Jumat (2/8) malam.

Editor: Teguh Prasetyo
Tribun Lampung/jelita dini
Rasakan Getaran Gempa, Pengunjung Mal Kartini Panik dan Berhamburan Keluar 

Ia lantas berlari keluar mal bersama rekan-rekannya. "Semua orang pada berlari panik," katanya.

Kepanikan tersebut semakin menjadi saat ada orang yang berteriak gempa dan meminta orang-orang untuk keluar.

"Panik banget saya. Sampai lemas dan pucat. Soalnya tadi gempanya kerasa banget. Sampai saya pikir mal mau roboh," ujar Dea.

Sejumlah warga di Kecamatan Kemiling juga merasakan getaran gempa, Jumat malam.

Fitriya, warga Perumahan Wisma Mas, Jalan Teuku Cik Ditiro, langsung keluar rumah begitu merasakan getaran gempa.

"Getarannya lumayan kencang. Langsung keluar rumah. Beberapa tetangga juga keluar rumah," katanya.

Fitri menjelaskan di wilayah Kemiling cukup sering terasa getaran gempa.

"Selama delapan tahun tinggal di sini, sudah beberapa kali terasa getaran gempa. Tapi ini kayaknya yang lumayan kenceng," ujarnya.

Kepanikan juga terlihat pada warga di Pulau Sebesi, Lampung Selatan, yang pada akhir tahun sempat diterjang tsunami.

Hampir seluruh warga di Pulau Sebesi berlarian menyelamatan diri ketika getaran gempa terasa. Mereka berlari bersama keluarga masing-masing ke tempat yang lebih tinggi dan menjauhi tepi laut.

"Getarannya cukup terasa. Kami khawatir tsunami lagi seperti Desember tahun lalu. Ini masih bertahan di luar rumah dulu dan sebagian besar sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, untuk antisipasi jika ada tsunami pasca gempa," kata Umar, warga Desa Tejang, Pulau Sebesi, semalam.

Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Hargo Pancuran Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi ikut merasakan getaran gempa. Bahkan menurutnya, getaran gempa cukup terasa di sana.

“Lumayan kencang terasanya di pos pantau. Kaca pos bergetar,” ujarnya.

Andi mengatakan sejauh ini belum terlihat adanya pengaruh dari gempa tersebut kepada aktivitas GAK. Aktivitas GAK sendiri terpantau normal.

Viral Gedung RSUD Retak-retak hingga Pasien Dievakuasi Akibat Gempa, Ini yang Terjadi Sebenarnya

Terasa Kuat

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved