Perjalanan ke Tiongkok

Konjen RI: Shanghai Bisa Jadi Pasar Kopi Lampung  

Denny mengatakan, tingkat asupan kopi masyarakat Tiongkok masih sangat rendah, sebab minuman utama mereka adalah teh.

Penulis: Andi Asmadi | Editor: Heribertus Sulis
tribun lampung / ist
WEFIE - Rombongan pemred dari Lampung melakukan wefie (foto selfie beramai-ramai) di depan pintu keberangkatan Bandara Putong Shanghai sebelum terbang menuju Hongkong. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, SHANGHAI - Konsul Jenderal RI di Shanghai, Denny Wachyudi Kurnia, menyatakan, konsulat akan terbuka dan siap membantu untuk memfasilitasi pengusaha Lampung yang ingin menjajal pasar Tiongkok melalui Shanghai.

“Di sini, baik di Shanghai maupun di kota-kota Tiongkok lainnya, kopi masih punya peluang untuk ditingkatkan pasarnya. Kopi Lampung punya peluang itu,” kata Konsul Jenderal Denny saat bersilaturahmi dengan rombongan pemred dari Lampung di Hotel Renaissance Shanghai, Sabtu (17/8/2019).

Rombongan pemred dari Lampung, yang berkunjung ke Tiongkok selama 7 hari atas undangan Konjen Tiongkok di Medan, sempat mengikuti upacara HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Ballroom Hotel Renaissance.

Rombongam dari Lampung terdiri atas Andi Asmadi (Tribun Lampung), Iskandar Zulkarnaen (Lampung Post), Donny Irawan (Ketua SMSI Lampung/Sai Bumi), Purna Wirawan (Radar Lampung), Imam Setiawan (MetroTV Lampung), dan Steven Cheng (PSMTI Lampung).

Setelah upacara dan ramah tamah, Konsul Jenderal Denny menerima rombongan dari Lampung untuk wawancara khusus.

Denny mengatakan, tingkat asupan kopi masyarakat Tiongkok masih sangat rendah, sebab minuman utama mereka adalah teh. 

Melihat Jembatan Selat Sunda di Shanghai Tiongkok

Hebatnya Tiongkok, Kereta Peluru hingga Tol Menembus Perut Gunung

Motor Listrik Penguasa Jalan di Tiongkok

Dengan demikian, masih terbuka peluang besar untuk bertumbuhnya pasar kopi jika kebutuhan dan gaya hidup minum kopi sudah mulai tumbuh.

“Di Shanghai sudah banyak berdiri Starbucks. Tetapi mereka masih menggunakan kopi Toraja yang dari jenis Arabika. Kopi Lampung bisa mengisi kekosongan pasar kopi robusta,” ungkapnya.

Konsul Jenderal RI yang baru bertugas tiga minggu di Shanghai ini mengatakan, konsulat siap membantu pengusaha Lampung jika ingin menjajal dan membuka pasar di Shanghai.

“Pada 23 sampai 26 September nanti kami mengadakan kegiatan Indonesia Week. Di situ ada ekspo produk maupun seni dan budaya Indonesia, dengan mengundang beberapa Pemda di Indonesia untuk ikut berpartisipasi,” ujar Denny.

Apakah termasuk Lampung? “Tahun ini belum. Tapi kalau ada komunikasi kami bisa undang Lampung untuk ikut berpartisipasi tahun depan,” katanya. Waktunya bukan lagi September, tapi akan dimajukan.

Konsuler RI di Shanghai, Wandi Adriano, menambahkan, peluang yang bisa dimanfaatkan Lampung dengan membangun komunikasi bersama Konjen RI adalah dalam bidang budaya dan pendidikan. 

Misalnya, kerjasama perguruan tinggi di Lampung dengan di Shanghai

“Ada banyak beasiswa yang bisa dimanfaatkan untuk anak-anak kita di Lampung. Termasuk kerjasama teknis antar perguruan tinggi, juga bisa dibangun,” ujarnya.

Sabtu kemarin merupakan hari terakhir rombongan pemred berada di Shanghai. Pada Jumat sore, rombongan terbang ke Hongkong.

Pada Sabtu pagi, Konjen RI di Shanghai mengadakan upacara peringatan HUT ke-74 Kemerdekaan RI. 

Upacara dilaksanakan di Ballroom Hotel Renaissance dimulai sekitar pukul 09.30. 

Konsulat Jenderal RI di Shanghai, Denny Wachyudi Kurnia, bertindak selaku inspektur upacara.

Upacara HUT Kemerdekaan diikuti sekitar 250 warga Indonesia yang bermukim di Shanghai dan beberapa kota di sekitarnya. 

Mereka khidmat mengikuti jalannya upacara, termasuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menyimak pemutaran rekaman pidato proklamasi kemerdekaan.

Menariknya, Konjen menyediakan makanan khas Indonesia untuk warga, di antaranya gado-gado, ketoprak, sate, hingga nasi goreng.

“Kami terharu dan bangga, setelah sepekan berkeliling Tiongkok, hari ini kami bertemu saudara sebangsa dan bisa memperingati hari kemerdekaan bersama-sama, dan juga bisa menikmati makanan Indonesianlagi,” kata Donny Indrawan dari Sai Bumi.

FOTO BERSAMA - Konsul Jenderal RI di Shanghai, Denny Wachyudi Kurnia (4 kiri) dan konsuler Wandi Adriano (2 kanan) foto bersama dengan rombongan pemred dan PSMTI seusai upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Ballroom Hotel Renaissance Shanghai, Sabtu (17/8).
FOTO BERSAMA - Konsul Jenderal RI di Shanghai, Denny Wachyudi Kurnia (4 kiri) dan konsuler Wandi Adriano (2 kanan) foto bersama dengan rombongan pemred dan PSMTI seusai upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI di Ballroom Hotel Renaissance Shanghai, Sabtu (17/8). (TribunLampung/iSTIMEWA)

Konsul Jenderal Denny Kurnia mengungkapkan, terdapat sekitar 3.000 warga Indonesia yang tercatat berada di Shanghai dan beberapa kota lainnya yang merupakan wilayah kerja Konjen RI. 

Kebanyakan dari warga Indonesia tersebut adalah mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di Shanghai.

Shanghai merupakan kota terakhir di Tiongkok daratan yang dikunkungi oleh rombongan pemred. Menurut Steven Cheng dari PSMTI Lampung, undangan dari Konjen Tiongkok itu sangat bermakna bagi Lampung. 

Sebab, para pemred bisa melihat secara faktual kemajuan yang ada di Tiongkok dan kemudian mengkomunikasikannya kepada masyarakat Lampung.

“Yang lebih penting lagi adalah kesediaaj Konjen Shanghai untuk membantu memfasilitasi pengusaha Lampung yang ingin menjajaki pasar Tiongkok dan yang ingin melakukan transfer teknologi dari Tiongkok,” katanya.

Steven juga mengungkapkan, sekitar tanggal 20-an Oktober akan berlangsung Guangzhou Expo di Guangzhou, Tiongkok. 

Ada lebih dari 10.000 item produk dengan teknologi terbaru yang akan dipamerkan.  

“Selayaknya pengusaha dan pemda di Lampung memanfaatkan momen itu,” ujar Steven Cheng.

(Tribunlampung.co.id/Andi Asmadi)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved