Desa Curdi di Bawah Air, Hanya Muncul Satu Bulan Dalam Setahun Lalu Menghilang. Unik Banget!
Hanya terlihat selama satu bulan dalam setahun. Selama 11 bulan sisanya, ia menghilang di bawah air.
Penulis: Beni Yulianto | Editor: Teguh Prasetyo
Orang Hindu, Muslim, dan Kristen hidup bersama.
Ada sebuah kuil utama, beberapa kuil yang lebih kecil, sebuah kapel dan sebuah kuil Muslim.
Tetapi banyak hal berubah secara drastis setelah Goa dibebaskan dari Portugis pada tahun 1961.
Kepala menteri pertama, Dayanand Bandodkar, mengunjungi desa itu dengan berita tentang pembangunan bendungan pertama.
Dia mengumpulkan semua penduduk dan memberi tahu mereka bahwa itu akan menguntungkan semua daerah Goa selatan.
Dibangun di tepi sungai Salaulim, itu disebut Proyek Irigasi Salaulim.

Namun sistem keran tidak masuk ke semua desa di Goa selatan seperti yang dijanjikan.
Jadi kita tidak mendapatkan air minum dari bendungan," kata Gajanan Kurdikar salah satu penduduk di sana.
Di Vaddem, tempat Tuan Kurdikar sekarang tinggal, ada dua sumur besar. Namun pada bulan April dan Mei, sumur-sumur mulai mengering.
Mereka kemudian terpaksa bergantung pada tanker pemerintah untuk air minum mereka.
• Zaiful Bokhari Ajak Masyarakat Lamtim Jaga Kelestarian Objek Wisata di Desa Sukaraja Tiga
• Warga Berbondong-bondong Tinggalkan Desa di Pulau Jawa, Ini Penyebabnya
Ketika air surut pada bulan Mei, penduduk asli Curdi mengunjungi tanah air mereka yang hilang.
Komunitas Kristen berkumpul untuk pesta Kapel tahunan dan umat Hindu mengadakan pesta bait suci selama bulan itu.
(Intisari Online)
Artikel ini sudah tayang di Intisari Online dengan judul desa-curdi-inilah-desa-bawah-laut-yang-hanya-muncul-setahun-sekali