Tribun Bandar Lampung
Dishub Bandar Lampung Tempatkan Personel 24 Jam Amankan Jalur di Underpass Unila
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung menempatkan petugas 24 jam untuk mengamankan para pelukis mural Underpass Unila.
Penulis: Eka Ahmad Sholichin | Editor: Noval Andriansyah
Suhardi Syamsi menyatakan, walaupun sebenarnya dari awal sudah menempatkan personel namun sifatnya tidak menginap, karena tidak ada tempat.
Sehingga, terus Suhardi Syamsi, personel Satpol PP yang berjaga hanya per satu jam sekali, keliling dari petugas ketertiban umum (tibum) malam yang berjumlah satu peleton 30 orang.
"Itu yang ke sana (underpass Unila) sebenarnya malam itu, tapi karena kami akan mem-backup acara jalan sehat, maka agak terpecah konsentrasinya," terang Suhardi Syamsi.
Suhardi Syamsi berharap, ke depan karena sifatnya sedikit lagi pekerjaan itu diharapkan bisa lebih lancar pengerjaannya.
Penempatan personel untuk pengamanan, lanjut Suhardi Syamsi, sudah dikoordinasikan dengan Kadis Pariwisata Bandar Lampung.
"Kadis pariwisata sudah rapat kecil dengan Asisten II Pola Pardede dan sudah diputuskan, mulai besok (Selasa), sesuai perintah wali kota sudah mulai kerja kembali," tandas Suhardi Syamsi.
Pengerjaan mural di underpass Universitas Lampung (Unila) yang sempat terhenti akibat insiden penyerangan kepada para pelukis akan dilanjutkan kembali pada Selasa (17/9/2019).
Kepastian tersebut diungkapkan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, saat diwawancara Senin (16/9/2019).
"Ya, untuk kelanjutan pengerjaan kegiatan mural (underpass Unila) rencananya besok," ungkap Herman HN kepada awak media.
Menurut Herman HN, untuk pengamanan nanti akan diperbantukan dengan menurunkan anggota Satpol PP Kota Bandar Lampung.
"Ya siang dan malam nanti dikawal oleh anggota Satpol PP supaya aman dalam pelaksanaan pengerjaan pelukisan," jamin Herman HN.
Herman HN juga mengajak kepada seluruh masyarakat agar dapat saling menjaga supaya Kota Bandar Lampung lebih baik ke depannya.
"Saya minta kepada masyarakat Bandar Lampung, ayo lah kita menjaga semua lah, ini bagaimana Bandar Lampung lebih bagus," tutur Herman HN.
"Kalau Bandar Lampung bagus, berarti provinsi Lampung bagus, sehingga dijaga bersama dan jangan diserang-serang seperti itu."
"Kalau diserang seperti itu kan gak bagus, ini kan sudah ada yang ditahan, yang rugi siapa?" terus Herman HN.
"Ini kan punya rakyat Bandar Lampung hasil karya dari pada pelukis-pelukis Bandar Lampung, kok diserang?! Nah ini kan gak benar," tegas Herman HN.
Herman HN pun memastikan, pihaknya tetap akan melanjutkan proses hukum penyerangan terhadap para pelukis mural tersebut.