Tak Selamanya Jadi Ban Serep, 4 Wabup di Lampung 'Bernasib Mujur', Jadi Bupati Karena Ada OTT KPK
Tak selamanya jabatan wakil bupati yang identik dengan sebutan ban serep, itu benar. Karena tak sedikit, wakil bupati 'mendadak' menjadi bupati.
Penulis: Romi Rinando | Editor: muhammadazhim
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Tak selamanya jabatan wakil bupati yang identik dengan sebutan ban serep, itu benar.
Karena tak sedikit, wakil bupati 'mendadak' menjadi bupati. Hal ini bisa karena sang bupatinya meninggal dunia atau terjerat kasus hukum.
Berdasarkan catatan tribun Lampung, di Lampung setidaknya ada empat wakil bupati yang bisa dikatakan bernasib mujur. Karena ditunjuk menjadi Bupati, karena sang bupatinya tersangkut masalah hukum.
Yang lebih beruntungnya dua dari empat wakil bupati tersebut masa jabatannya masih cukup panjang.
Simak siapa saja wakil bupati tersebut.
1. Loekman Loekman Djoyosoemarto Wakil Bupati Lampung Tengah

Loekman dipastikan menjadi Bupati Lampung Tengah pasca Bupati Lampung Tengah Mustafa yang ditangkap KPK pada 15 Februari 2018, Mustafa sendiri divonis 3 tahun penjara.
Mustafa dan Loekman Djojosoemarto berhasil memenangkan Pilkada Lampung Tengah 2015 yang diselenggarakan bersamaan dengan Pilkada Serentak, 9 Desember 2015. Masa jabatan Loekman akan berakhir tahun 2020.
Loekman Djoyosoemarto dilantik Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo sebagai bupati Lampung Tengah pada Kamis 20 September 2018.
• Raibnya Fakta dalam Sidang Vonis Zainudin Hasan: Aliran Dana ke Nanang Ermanto Hingga DPRD
• Bupati Lampura Agung Ilmu Mangkunegara Kena OTT KPK, Wabup Budi Utomo Jadi Plt Bupati
• 3 Napi Tipikor Ini Jadi Saksi Sidang Kasus Dugaan Suap Mustafa
2. Nanang Hermanto Wakil Bupati Lampung Selatan

Tribun Lampung/Noval Andriansyah
Plt Bupati Lamsel Nanang Ermanto seusai menerima SK di Ruang Abung, Balai Keratun, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Jumat, 3 Agustus 2018.
Nanang resmi menggantikan posisi Zainudin Hasan yang terjaring OTT KPK
Mendagri Tjahjo Kumolo menandatangani keputusan pengangkatan Nanang Hermanto sebagai pelaksana tugas (PLT) bupati Lampung Selatan, berdasarkan SK Mendagri No.131.18/5295/SJ tertanggal 30 Juli 2018.
Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan berhalangan karena ditahan KPK sehubungan tertangkap basah menerima suap proyek infrastruktur Jumat (27/7). Dia kini berstatus tersangka.
Nanang Hermanto diketahui menjadi wakil bupati Zainudin Hasan pada pilkada 9 Desember 2015. Seharusnya duet Zainudin Hasan dan Nanang berakhir 2021. Namun Zainudin Hasan, menjadi tersangka terkait kasus suap proyek infrastruktur.
3. Wakil Bupati Mesuji Safli

Wakil Bupati Mesuji Saply TH ditunjuk menjadi Plt Bupati menggantikan Khamami yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada Kamis (24/1/2019), Khamami resmi ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus suap proyek infrastruktur di Kabupaten Mesuji. Dia diduga menerima suap Rp 1,28 miliar dari perusahaan yang menggarap proyek di wilayah tersebut.
Jabatan Plt dijabat Saply hingga persoalan hukum Khamami mempunyai kekuatan hukum tetap atau inkrah.
KPK telah menetapkan Bupati Mesuji Lampung Khamami sebagai tersangka kasus dugaan suap pembangunan sejumlah proyek infrastruktur di wilayahnya tahun anggaran 2018.
Selain Khamami, KPK menetapkan empat tersangka lainnya. Keempatnya yakni Adik Bupati Mesuji, Taufik Hidayat, Sekretaris Dinas PUPR Mesuji, Wawan Suhendra; Pemilik PT Jasa Promix Nusantara (PT JPN), Sibron Azis; dan pihak swasta, Kardinal.
Pada Pilkada serentak 2017, Khamami berpasangan dengan Saply sebagai pasangannya. Pasangan Khamami - Saply menang telak pada Pilkada 2017. Namun jabtaan Khamami yang seharusnya berakhir 2022 harus terhenti karena tertangkap KPK dan posisinya digantikan wakilnya Safly TH.
Safly sendiri akan memegang jabatan Bupati Mesuji hingga tahun 2022 nanti.
4. Wakil bupati Lampung Utara Budi Utomo

Yang paling anyar yakni Wakil bupati Lampung Utara Budi Utomo. Budi Utomo dipastikan akan menjabat Bupati Lampung Utara hingga 2024, pasca Bupati Agung Ilmu Mangkunegara ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK
Agung Ilmu Mangkunegara ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan di rumah dinas Bupati Lampung Utara, Minggu (6/10/2019) malam.
Dalam OTT tersebut KPK menyita uang sebanyak Rp 600 juta yang hendak diserahkan kepada Agung. Selain itu, KPK menyegel ruang kerja Bupati dan sebuah mobil Mitsubishi Pajero warna putih bernomor polisi BE 1262 BD.
Diketahui Agung Ilmu Mangkunegara dilantik menjadi Bupati Lampung Utara untuk kedua kalinya untuk periode 2019-2024 pada 25 Maret 2019.
Bahkan saat dilantik, ayahanda , Tamanuri turut menghadiri pelantikan anaknya. Pada saat pelantikan yang berlangsung di Balai Keratun Lantai 3 Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Senin, 25 Maret 2019, Tamanuri berdiri tepat di samping kiri Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri. (sumber tribunnews dan kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saat Dilantik Maret Lalu, Bupati Lampung Utara Sudah Pernah Diingatkan Sang Ayah akan OTT KPK,
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bupati Lampung Utara Ditangkap KPK, Warga: Hati Kami Lega...
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bupati Lampung Utara Sudah Dikasih Peringatan Sama Jenderal Polisi Ini Soal Korupsi,
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Bupati Mesuji Khamami: Pengusaha Pupuk yang 2 Kali Menang Pilkada hingga Kena OTT KPK",