Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil
BREAKING NEWS - Otak Komplotan Pencurian Pecah Kaca Ditangkap Saat Jenguk Anak Sakit
BREAKING NEWS - DPO 22 Bulan, Otak Komplotan Pencurian Pecah Kaca Ditangkap Saat Jenguk Anak Sakit
Penulis: hanif mustafa | Editor: Reny Fitriani
Adapun aksi pencurian yang sesuai dengan laporan, kata Rosef, yakni yang terjadi di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Bumi Waras, Bandar Lampung, 19 Januari 2018 lalu.
"Yang mana korbannya tengah mengambil uang Rp 450 juta," sebutnya.
• BREAKING NEWS - Buron 22 Bulan, Otak Komplotan Pencurian Pecah Kaca Diringkus
Selanjutnya, beber Rosef, komplotan Hendra ini mengikuti korbannya.
"Saat korban berhenti dan keluar dari mobil, komplotan ini beraksi dengan memecahkan kaca lalu mengambil uang yang baru diambil dari bank," tandasnya.
Buron 22 Bulan
Buron selama 22 bulan, otak komplotan pelaku pencurian dengan modus pecah kaca spesialis nasabah bank diringkus Tekab 308 Satrekrim Polresta Bandar Lampung.
Otak komplotan pelaku pencurian ini diketahui bernama Hendra Saputra (48), warga Jalan Pulau Singkep, Kelurahan Sukarame, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung.
Hendra diamankan di kediamannya tanpa perlawanan, Kamis (24/10/2019).
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rosef Efendi mengatakan, penangkapan ini berdasarkan laporan polisi LP/B/35/I/2018/LPG/RestaBalam/PolsekTBS.
"Ya kami amankan salah satu otak pelaku pencurian dengan modus pecah kaca," kata Rosef dalam ekspose di Mapolresta Bandar Lampung , Jumat (25/10/2019).
• Bawa Kabur Rp 80 Juta, Bandit Pecah Kaca Mobil Dijaring di Bandar Lampung
Rosef menjelaskan, pelaku diduga menjadi dalang dalam sejumlah aksi pencurian modus pecah kaca yang sempat marak pada akhir 2018 hingga awal 2019.
"Selama ini ada beberapa kejadian yang kita tangani terkait pecah kaca. Untuk tersangka Hendra sendiri ini merupakan DPO," katanya.
Pimpin empat orang
Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Rosef Efendi mengatakan kelompok yang dipimpin oleh Hendra Saputra (48) ada empat orang.
"Yang tertangkap pertama Yani, dan otaknya Rendi, tiga lainnya masih kami buru," ujarnya, Jumat 25 Oktober 2019.