Tribun Tanggamus

Buaya di Sungai Way Semaka Belum Tertangkap, Camat Imbau Warga Tak Nonton: Biar Tim BKSDA yang Kerja

Buaya di Sungai Way Semaka Belum Tertangkap, Camat Imbau Warga Tak Nonton: Biar Tim BKSDA yang Kerja

Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Ilustrasi Buaya tertangkap - Buaya di Sungai Way Semaka Belum Tertangkap, Camat Imbau Warga Tak Nonton: Biar Tim BKSDA yang Kerja. 

Buaya di Sungai Way Semaka Belum Tertangkap, Camat Imbau Warga Tak Nonton: Biar Tim BKSDA yang Kerja

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Sudah tiga hari upaya penangkapan buaya di aliran sungai Way Semaka sekitar Pekon Banjar Sari dan Sudimoro Bangun belum membuahkan hasil.

Menurut Camat Wonosobo Edi Fahrurozi, kendala yang dihadapi karena Banyaknya masyarakat yang ingin melihat proses penangkapan tersebut.

"Mungkin mereka juga penasaran akhirnya semua ingin melihat, jadinya ramai. Akhirnya buayanya tetap bersembunyi," kata Edi, Minggu (27/10/2019).

Edi pun mengimbau masyarakat sebaiknya tidak perlu menonton, bahkan ikut menangkap.

"Biarkan tim dari BKSDA Lampung yang kerja. Sebab jika terlalu ramai, buaya tidak muncul dan tidak mau makan umpannya," bebernya.

Lantaran itu, kata Edi, akhirnya perangkap untuk menangkap buaya dipindah-pindahkan.

Buaya Terkam dan Seret Hasbulloh ke Air, Prayit Dengar Suara Teriakan Minta Tolong: Sampannya Kosong

Jokowi Akan Tawarkan Jabatan Ini ke Yusril Ihza Mahendra, Sekjen PBB: Tugas Ini Berat Sebenarnya

Kini perangkap berada di Pekon Sudimoro Bangun.

"Perangkap dipindahkan ke sana (Pekon Sudimoro Bangun), mengikuti pindahnya buaya," terang Edi.

Selama ini buaya kerap terlihat di Pekon Banjar Sari, Kecamatan Wonosobo, lalu Pekon Sudomoro dan Pekon Sudimoro Bangun, Kecamatan Semaka.

Keduanya berdekatan, dan hanya dipisahkan aliran sungai Way Semaka saja.

Pemasangan jebakan pun masih berada di sekitar tiga pekon tersebut.

Di lokasi itu juga tempat peristiwa penyerangan buaya kepada dua warga saat sedang mencuci dan akan mandi.

Edi berharap jebakan ditambah, bukan cuma satu seperti selama ini.

Hal itu disesuaikan dengan jumlah dan perpindahan lokasi buaya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved