Penemuan Mayat di Lamteng

6 Fakta Penemuan Mayat di Bumi Ratunuban, Polisi Sebut Sudah Bengkak dan Beraroma Tak Sedap

Warga temukan mayat seorang laki-laki di gudang bekas pabrik penggilingan batu dan kondisi mayat saat ditemukan sudah bengkak dan beraroma tak sedap.

grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - 6 Fakta Penemuan Mayat di Bumi Ratunuban, Polisi Sebut Sudah Bengkak dan Beraroma Tak Sedap. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BUMI RATUNUBAN - Kehebohan terjadi di Dusun II Kebagusan, Kampung Bumi Ratu, Kecamatan Bumi Ratunuban, Lampung Tengah, Senin, 11 November 2019 sore.

Warga menemukan mayat seorang laki-laki di dalam gudang bekas pabrik penggilingan batu.

Bahkan, kondisi mayat saat ditemukan sudah membengkak dan beraroma tak sedap.

Berikut 6 fakta yang terjadi dari penemuan mayat tersebut.

1. Ditemukan dalam Kondisi Terkapar

Penemuan lelaki yang menurut warga biasa disapa Ucok itu, pertama kali oleh warga yang curiga tempat korban biasa tidur itu masih ditutup.

Tak Merasa Takut, Pedagang Es Dawet Ini Justru Semringah Saat Polisi Mendatanginya

Karena curiga kemudian ditemukan Ucok dalam kondisi terkapar.

Bejan salah seorang warga mengatakan, Ucok merupakan perantau yang lebih kurang satu tahun terakhir tinggal di kampung itu.

Ia tidak tahu pasti kapan yang bersangkutan meregang nyawa.

"Saya dibagunan kawan (pagi) suruh kesini, lihat kalau dia (korban) meninggal di dalam gudang (tempat korban tinggal). Saat saya kesini kondisinya ya sudah begitu, terbaring di lantai tempat tidur," kata Bejan.

Pengamatan di lokasi, tempat ditemukan mayat Ucok di dalan sebuah ruangan di gudang yang berbentuk mes.

2. Hanya Kenakan Celana Pendek

Pantauan Tribunlampung.co.id, kondisi korban tampak tertutupi kain di bagian wajah, dan hanya mengenakan celana pendek berwarna hitam.

Selain itu, tampak di bagian kaki sebelah kiri terlihat cairan berwarna merah kehitaman.

Kondisi ruangan juga terlihat dipenuhi oleh bekas botol air mineral, dan beberapa potong baju tampak menggantung di dinding kamar yang beralas keramik berwarna putih.

Pihak kepolisian dari Polsek Gunung Sugih tampak masih berada di sekitaran lokasi, serta melakukan identifikasi jenasah dan sudah memasang garis polisi di sekitaran kawasan.

Belum ada keterangan resmi dari kepolisian apa penyebab kematian Ucok, yang tinggal seorang diri di mes bekas gudang bekas pabrik penggilingan batu itu.

3. Diketahui Korban Bernama Siahaan Sitompul

Jenazah yang ditemukan di dalam mes bekas gudang pengolahan batu di Dusun II Kebagusan, Kampung Bumi Ratu, Kecamatan Bumi Ratunuban, diketahui bernama Siahaan Sitompul (47).

Haidir salah seorang rekan korban lainnya mengatakan, memang dalam beberapa hari terakhir Siahaan tampak tidak kelihatan.

Menurut Haidir, korban orang yang bisa saja dan bergaul dengan warga kampung.

Sayang, Haidir tidak bisa memastikan, apakah korban memiliki musuh atau tidak.

"Setahu saya ya orangnya biasa saja, bergaul dengan hampir semua orang, tidak tertutup, kalau terakhir terlihat ya memang sudah satu dua hari ini dia tak terlihat," kata Haidir.

Haidir mengatakan, informasi penemuan mayat Ucok pertama kali, Senin (11/11/2019) diketahui sekira pukul 13.00 WIB.

Saat itu, sejumlah rekannya yang mendatangi lokasi saat hendak menemui korban, dikejutkan kondisinya sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Dituding sebagai Menteri Semua Urusan, Jenderal Purn Luhut Buka Suara

4. Seorang Tukang Ojek 

Korban beberapa waktu terakhir bekerja sebagai tukang ojek dan biasa mangkal di jalan masuk kampung di dekat ruas Jalur Lintas Sumatera.

Keterangan yang dihimpun dari beberapa rekan korban, Siahaan tak terlihat ngojek sejak 4 hari terakhir.

Salah seorang rekan korban yang enggan disebut namanya mengaku tidak mengetahui kenapa Siahaan tak bekerja, karena selama itu juga korban tak pernah kelihatan.

Menurut rekannya tersebut, sudah sekitar 4 hari korban yang akrab disapa Ucok tersebut tak berada di pangkalan ojek tempat ia biasa mangkal.

"Sudah 4 hari ini, ya kami gak ada curiga apa-apa, karena dia juga kan gak setiap hari ngojek, kerjanya serabutan juga, tadi baru dapat kabar kalau dia (Siahaaan Sitompul) sudah meninggal di tempat dia tinggal," kata rekan korban tersebut, Senin (11/11/2019).

5. Meninggal Lebih dari 1 Hari

Kepala Polsek Gunung Sugih, Iptu Des Herison mewakili Kapolres Lampung Tengah, AKBP I Made Rasma, menduga, korban sudah meninggal lebih dari satu hari.

Hal tersebut, kata Des Herison, didapat dari kondisi mayat yang sudah mulai membengkak dan beraroma tak sedap.

"Kemungkinan (meninggal) sudah lebih dari satu hari. Kondisinya (jenazah) sudah membengkak dan mengeluarkan aroma tak sedap," kata Des Herison saat melakukan peninjauan ke lokasi, Senin, 11 November 2019.

Des Herison menambahkan, pihaknya juga sudah melakukan identifikasi terhadap jenazah Siahaan Sitompul.

Namun, kata Des Herison, untuk penyebab kematiannya masih belum bisa memastikan.

"Belum bisa kami pastikan, karena untuk hasil pasti menunggu laboratorium dan forensik. Tadi sudah kami lakukan, dan kami tunggu hasilnya nanti," sambung Des Herison.

6. Temukan Gumpalan Darah di Kaki

Kapolsek menambahkan, pihaknya memang menemukan adanya gumpalan darah di bagian kaki korban.

Namun, Des Herison juga belum bisa memastikan itu darah apa.

Kondisi jenazah kata Kapolsek, saat dilakukan pemeriksaan dalam keadaan terlentang menghadap ke atas.

Artis Jatuh Miskin Hartanya Ludes, Kini Hanya Bisa Bantu Istri Jualan Gorengan

Kemudian, lanjut Des Herison, korban mengenakan celana pendek warna hitam dan tak mengenakan pakaian.

Tak hanya itu, imbuh Des Herison, kondisi kamar korban, semua pintu teralis dalam keadaan terkunci sementara pintu kayu di bagian dalamnya terbuka.

"Saat ini kami tengah meminta keterangan saksi-saksi dan juga rekan-rekan korban. Berdasarkan keterangan sejumlah orang, korban ini orangnya ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Ia menetap di sini sejak akhir 2017," pungkas Des Herison.(Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved