Warga Lampung Turun Kelas BPJS

Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga Lamsel Keberatan, Iyan: Ikut Asuransi Swasta Saja, Lebih Bagus!

Beberapa warga di Lampung Selatan, yang menjadi peserta BPJS Kesehatan secara mandiri ada yang berencana untuk turun kelas.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
grafis tribunlampung.co.id/dodi kurniawan
Ilustrasi - Iuran BPJS Kesehatan Naik, Warga Lamsel Keberatan, Iyan: Ikut Asuransi Swasta Saja, Lebih Bagus! 

Eriz (45) warga jalan Gotong Royong, Kecamatan Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) mengaku keberatan jika harus menanggung biaya iuran yang berlipat ganda.

Sebagai peserta mandiri Kelas I, dia mengaku saat ini beserta istri dan tiga buah hatinya membayar Rp 320 ribu per bulan.

Sementara jika tetap memaksakan untuk menjadi peserta Kelas I maka mulai tahun depan iuran yang dibayarkan setiap bulannya dipastikan berlipat menjadi Rp 640 ribu.

"Selaku masyarakat secara pribadi kenaikan itu cukup membebani. Masalah rencana kenaikan BPJS ini sudah sangat ramai dibahas di pemberitaan hingga media sosial. Alternatifnya mau nggak mau harus turun kelas daripada mesti membayar iuran sebesar itu tiap bulannya,” katanya.

Bambang (38) warga kelurahan Tanjung Harapan, Kotabumi Selatan mengaku kecewa dengan naiknya iuran BPJS. 

 Sehari 5-6 Peserta Datang Urus Turun Kelas BPJS Kesehatan di Lampung Utara

Selama ini, Ia bersama dengan isteri dan dua anaknya terdaftar sebagai peserta BPJS kelas II.

Pasalnya kenaikan mencapai dua kali lipat.

Untuk Kelas II misalnya, dari semula Rp 51.000 menjadi Rp 110.000.

"Pasalnya kenaikan mencapai dua kali lipat. Untuk Kelas II misalnya, dari semula Rp 51.000 menjadi Rp 110.000.

"Ya terasa juga lah, apalagi kan saya ada empat orang yang pakai BPJS sama anak, istri. Kalau cuma bayar satu mah masih mendingan," ujarnya.

Jokowi Pastikan BPJS Sampai ke Masyarakat

Presiden Jokowi meluncur ke Bandar Lampung melakukan sidak ke RSUDAM usai kedatangannya di Bandara Radin Intan II Lampung untuk meresmikan Tol Terpeka pada Jumat lau.

Dalam sidak tersebut, Joko Widodo memastikan program BPJS sampai ke masyarakat.

Plt Direktur Umum dan Keuangan RSUDAM Dr Elitha M Utari mengatakan kunjungan Presiden RI Joko Widodo termasuk mendadak.

"Tadi saya masih keliling jam 9.00 wib, sekitar jam 9.15 wib tiba-tiba rame, Pak Presiden datang, selesai jam 10.30 wib," katanya, Jumat 15 November 2019.

Tari mengatakan kedatangan Jokowi datang ke RSUDAM untuk memastikan bahwa program BPJS sampai ke masyarakat.

"Jadi beliau mengecek pasien-pasien BPJS PBI (penerima bantuan iuran) ata BPJS Mandiri," ucapnya.

Tari menegaskan dari hasil pengecekan kedua pola pelayanan tersebut tersedia di RSUDAM.

Soal Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan, DPRD Berharap Ada Bentuk Toleransi Kepada Masyarakat

"Untuk penekanan khusus tidak ada, karena saat wawancara masyarakat mengakui jika pelayanan di RSUDAM baik. Tapi Jokowi menekankan agar BPJS BPI dinikmati masyarakat Lampung," terangnya.

Lanjutnya, Jokowi sempat meninjau Anjungan Pendaftaran Mandiri (APM) dan ruang pasien.

"Presiden mengapresiasi bahwa RSUDAM lebih baik dan perawatan bersih pengurusan BPJS cukup singkat gak berbelit belit," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo/Anung Bayuardi)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved