Sepanjang 2019 BNNP Lampung Amankan 75,741 Kg Sabu
Dalam satu tahun terakhir, BNNP Lampung telah menggagalkan penyelundupan sabu sebanyak 75,741 kilogram.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dalam satu tahun terakhir, BNNP Lampung telah menggagalkan penyelundupan sabu sebanyak 75,741 kilogram.
Itu termasuk penyelundupan sabu seberat 41,6 kilogram yang digagalkan pada Rabu (4/12/2019) lalu.
BNNP Lampung juga mengungkap penyelundupan 4.913 butir pil ekstasi dan ganja seberat 57.850,22 gram.
Narkotika yang diamankan tersebut berasal dari 10 kasus yang ditangani BNNP Lampung selama 2019.
BNNP Lampung juga mengamankan 35 tersangka.
Empat di antaranya meninggal dunia lantaran melawan petugas saat akan ditangkap.
• Cara BNNP Lampung Temukan Kurir Sabu 41,6 Kg yang Transaksi Narkoba di RS, Satu Tersangka Tewas
• Transaksi di RSUAM, Sabu 41 Kg Diatur Napi Lapas Way Huwi
Angka tersebut meningkat dari tahun sebelumnya.
Pada 2018 lalu setidaknya hanya 22,1 kilogram sabu yang gagal diselundupkan.
Sementara ada 5.373 butir pil ekstasi yang gagal diselundupkan.
Total ada 12 kasus yang ditangani BNNP Lampung pada 2018 lalu.
Sebanyak 33 tersangka ditangkap, dimana delapan di antaranya tewas ditembak petugas.
Sementara pada tahun 2017, BNNP Lampung menggagalkan penyelundupan 7,8 kilogram sabu dan 353 butir pil ekstasi dari 13 kasus dengan total tersangka 17 orang.
Dilihat dari data tersebut, tren pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan BNNP Lampung cenderung meningkat.
Kasi Intel BNNP Lampung Richard PL Tobing mmebenarkan kasus yang diungkap pihaknya selalu meningkat.
"Makin tahun makin meningkat," katanya, Selasa (10/12/2019).
Peningkatan ini, kata dia, cenderung karena naiknya permintaan.
Narkoba yang banyak dicari dan mendominasi adalah sabu.
"Tren saat ini masih sabu," katanya.
Modus penyelundupan yang dilakukan para tersangka bermacam-macam.
Ada yang melalui pelabuhan dan bandara.
"Tapi tetap modus darat paling mendominasi," katanya.
Tren penyelundupan dari darat ini lebih tinggi lantaran didukung mudahnya akses jalan.
Apalagi saat ini ada Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
"Rata-rata menggunakan mobil pribadi," ujarnya.
• BERITA FOTO - BNNP Lampung Ungkap Kasus Peredaran Narkotika Jaringan Aceh-Lampung
Richard menambahkan, pengiriman terbesar banyak terjadi di akhir tahun karena untuk stok tahun baru.
"Dan kebanyakan barang dari Aceh atau masuk jalur Tanjung Balai Sumatera," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)