Bisnis Kopi 2020 Masih Menguntungkan, Ini Varian Rasa Kopi yang Paling Disukai
Jumlah kedai kopi di Indonesia hingga Agutus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Mau buka bisnis kopi pada 2020? Jangan ragu. Hasil riset menunjukkan, bisnis kopi masih punya prospek bagus dan masih menjanjikan pada 2020.
Hasil riset Toffin menunjukkan, jumlah kedai kopi di Indonesia hingga Agutus 2019 mencapai lebih dari 2.950 gerai, meningkat hampir tiga kali lipat dibandingkan pada 2016, yang hanya 1.000 gerai.
Sedangkan, nilai pasar bisnis kedai kopi di Indonesia sendiri telah mencapai lebih dari Rp 4,8 triliun per tahun. Angka ini dihitung berdasarkan asumsi omzet masing-masing gerai mencapai 200 cup sehari dan harga kopi Rp 22.500.
Nilai ini semakin besar, karena angka yang disebutkan belum termasuk penjualan kopi di kedai tradisional dan kedai kopi keliling.
Untuk itu, bisnis kopi diperkirakan tak akan lesu di tahun 2020 mendatang. Bahkan untuk beberapa merek kedai kopi start up masih akan menargetkan untuk membuka kedai-kedai baru di tahun depan.
• Kopi Waw Lampung Buka Peluang Bisnis Kopi dengan Rp 15 Juta
• Presiden IMA Lampung Heri Andrian Ngobrol Kopi dengan Telkomsel, Tribun, Kopi Waw di Magna Coffee
“Sangat menjanjikan dan juga profitable, jadi yang membuat kopi-kopi kayak Fore, Kopi Kenangan, cukup agresif dan massive, itu karena mereka melihat tahun depan masih bagus,” ujar Ario Fajar, Head of Marketing Toffin saat ditemui di Pullman Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).
Untuk rasa, tahun depan varian kopi susu gula aren masih akan disukai oleh penikmat kopi.
“Sepertinya gula aren yang masih akan menjadi top 3, sampai top 5 rasa yang paling disukai sama milenial. Kenapa? karena sangat friendly sekali di lidah, sangat lokal sekali,” ujar Ario lagi.
Bahkan titik jenuh dari kosumen kopi tak terlihat di tahun depan. “Kami belum melihat ada titik jenuh. Kopi bisa dikreasikan dengan banyak rasa. Dan juga kopi bisa di-mix and match dengan segala macam,” kata Ario.
Toffin juga meramalkan, bahwa pelaku bisnis masih akan bertumbuh, begitu juga konsumennya.
“Kalau pelaku bisnisnya, kami lihat kopi start up itu jauh lebih kreatif. Karena mereka bisa menyentuh sisi emosional para coffee drinker,” ujarnya.
• Tuba Raih Rekor MURI untuk Penyaluran Dana UMKM
Kalangan Milenial
Belakangan ini kedai kopi to go maupun kedai kopi kecil mendadak menjamur di perkantoran hingga di daerah perumahan. Rupanya, hal ini terjadi karena peningkatan penikmat kopi yang datang dari kalangan milenial.
Hasil riset Toffin, bersama majalah MIX, memaparkan bahwa 6 dari 10 generasi Y dan Z atau sebanyak 60% menyukai kopi susu gula aren kekinian yang banyak dijual. Alasan utamanya, karena mereka bisa mencoba rasa baru.
“Karena kadang banyak milenials yang tidak bisa menerima pahitnya rasa kopi itu. Jadi dengan tambahan flavor gula aren, kopi menjadi mudah dinikmati, khusunya untuk first kopi drinker,” ujar Ario Fajar, Head of Marketing Toffin saat ditemui di Pullman Hotel, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).