Irjen Polisi Gatot Eddy Pramono Jadi Wakapolri, IPW Langsung Berkomentar

Pertama, dia pernah dijagokan internal polri untuk menjadi Kapolri. Kedua, prestasi di pendidikan kepolisian Gatot cukup menonjol

Editor: taryono
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Irjen Pol Gatot Eddy Pramono 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - KETUA Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengapresiasi Kapolri Idham Azis yang akhirnya mengangkat Irjen Pol Gatot Eddy Pramono yang saat ini jabat Kapolda Metro Jaya sebagai Wakapolri.

Menurut Neta S Pane. Irjen Gatot pantas jadi Wakapolri.
Ada 3 alasan menurut Neta, mengapa Gatot pantas dijadikan Wakapolri.
"Pertama, dia pernah dijagokan internal polri untuk menjadi Kapolri. Kedua, prestasi di pendidikan kepolisian Gatot cukup menonjol. Ketika PTIK dan Sespim, Gatot selalu bersaing dengan Tito Karnavian. Tito peringkat satu dan Gatot peringkat dua," kata Neta kepada Warta Kota, Sabtu (21/12/2019).. 

Dan yang ketiga, katanya saat proses Pilpres 2019, sebagai Kapolda Metro jaya Gatot 'cukup berdarah darah' mengamankan ibukota yabg bolak balik diterjang aksi demo yang diwarnai kerusuhan.

"Di era Gatot sebagai Kapolda, Capres 01 Jokowi berhasil menang 4 persen mengalahkan Capres 02 Prabowo."

Di sisi lain hubungan Kapolri dan Gatot cukup dekat sejak lama," ujar Neta.

Idham memimpin Satgas Merah Putih dan Gatot memimpin Satgas Nusantara. 

"Bagi IPW, Tito, Idgam dan Gatot adalah sahabat tiga serangkai. Mereka selalu terlihat bersama sama di saat senggang saat Tito menjadi Kapolri," katanya.

Di Polda Metro Jaya, kata Neta, selama memimpin Gatot berhasil menjaga keamanan ibukota menjadi kondusif.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Kapolri, Jenderal Idham Azis akhirnya mengangkat Irjen Gatot Eddy Pramono yang menjabat Kapolda Metro Jaya menjadi Wakapolri.

Irjen Gatot Eddy Pramono menggantikan Komjen Ari Dono Sukmanto yang dimutasi menjadi Perwita Tinggi (Pati) Mabes Polri dalam rangka pensiun, Jumat (20/12/2019).

Sementara jabatan Kapolda Metro Jaya akan diisi oleh Irjen Nana Sujana, yang sebelumnya menjabat Kapolda NTB.

Kepastian itu tertuang dalam Surat Telegram bernomor: ST/3330/XII/Kep/2019 dan ST/3331/XII/Kep/2019, tertanggal 20 Desember 2019 dan ditandatangani Kapolri Jenderal Idham Azis.

Surat mutasi Kapolda Metro Jaya menjadi Wakapolri.
Surat mutasi Kapolda Metro Jaya menjadi Wakapolri. (Warta Kota/Budi Sam Law Malau)

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Argo Yuwono membenarkan diangkatkan Irjen Gatot Eddy Pramono sebagai Wakapolri menggantikan Komjen Ari Dono dan diangkatnya Irjen Nana Sujana sebagai Kapolda Metro Jaya.

"Ini adalah hal biasa sebagai penyegaran dalam organisasi Polri," kata Argo, Jumat malam.

Ilustrasi. Kapolri Jenderal Idham Azis.
Ilustrasi. Kapolri Jenderal Idham Azis. (Warta Kota/Muhammad Yusuf)

Menurutnya, dengan sejumlah mutasi dan pergesetan Pati Polri ini maka Polri akan semakin baik dalam melayani masyarakat dan melakukan tugas-tugas pengamanan ke depannya.

Sebelumnya, diberitakan, teka-teki siapa perwira tinggi Polri yang akan menjabat Kabareskrim setelah kosong selama sebulan lebih, akhirnya terjawab, Jumat (6/12/2019).

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved