Ikan Paus Mati Terdampar di Lamsel

BREAKING NEWS - Warga Pulau Sebesi Temukan Bangkai Ikan Paus Sepanjang 5 Meter

Warga Pulau Sebesi menemukan Bangkai Ikan Paus terdampar di dekat Pantai Dusun Segenom, Desa Tejang, Lampung Selatan, pada Senin (6/1/2020).

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
Dokumentasi Warga
Warga sedang berupaya mengevakuasi bangkai ikan paus yang terjepit karang di Pulau Sebesi. 

Seorang nelayan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Sukadi, menemukan 200 kilogram benda mengapung di tengah Samudra Hindia yang diduga muntahan (Ambergris) ikan paus, 2 November 2017.

"Awalnya, saya sedang melaut bersama empat rekan. Tepatnya antara Pulau Dua dan Pulau Enggano saya melihat muntahan itu berserak di tengah laut," kata Sukadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/11/2017).

Sukadi menjelaskan, awalnya ia tidak tahu bahwa benda yang mengapung itu adalah muntahan paus.

Ikan paus terdampar di Pantai Ujong Kareung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Senin (13/11/2017).
Ikan paus terdampar di Pantai Ujong Kareung, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Senin (13/11/2017). (SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR)

Sukadi mengira benda yang bertebaran itu adalah limbah.

"Saya cek GPS, saya kira itu limbah, lalu saya pungut dengan harapan membersihkan laut dari limbah," ucapnya.

Namun, saat benda tersebut ia kumpulkan di perahu lalu dibawa ke darat, baru diketahui jika itu adalah muntahan paus.

Sukadi juga tidak mengetahui bahwa benda tersebut bernilai mahal. 

Ia tahu setelah ia mengecek di video Youtube.

"Saya baru sadar, yang saya temukan itu adalah muntahan ikan paus bernilai mahal, maka hebohlah. Kalau saya biasa saja tidak heboh, tetapi orang lain banyak yang heboh," ujarnya.

Sejauh ini benda yang diduga muntahan paus tersebut masih ia simpan di rumah dan belum ada yang terjual.

"Masih ada di rumah. Saya simpan sekitar 200 kilogram. Belum ada yang terjual, tetapi kalau ada yang berminat serius dengan harga yang cocok, maka saya jual," ucapnya.

"Sudah banyak yang menghubungi saya namun belum cocok harga. Saya ingin di atas Rp 22 juta per kilogramnya, minimal Rp 30 juta per kilo lah," ujar Sukadi, seperti dilansir dari harianrakyatbengkulu.com

Ia menjelaskan, warna muntahan paus itu putih bercampur kekuningan.

Jika dirasa, seperti memegang lilin.

Saat dipanaskan, ia akan meleleh dan dapat digunakan untuk menghidupkan api.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved