Ikan Paus Mati Terdampar di Lamsel
BREAKING NEWS - Warga Pulau Sebesi Temukan Bangkai Ikan Paus Sepanjang 5 Meter
Warga Pulau Sebesi menemukan Bangkai Ikan Paus terdampar di dekat Pantai Dusun Segenom, Desa Tejang, Lampung Selatan, pada Senin (6/1/2020).
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
Kenapa Ambergris dibanderol dengan harga yang mahal?
Konon, muntahan paus banyak dicari oleh produsen parfum ternama lantaran ambergris mampu menghasilkan wewangian yang dapat bertahan hingga sangat lama.
Untuk memastikan batu lembek dengan bau tak sedap itu adalah muntahan paus, Anda harus mengujinya apakah mudah terbakar atau tidak.

Jika mudah terbakar, kemungkinan itu adalah muntahan paus yang terdampar di pantai.
Setiap paus memiliki ambergris yang berfungsi melindunginya dari memakan-makanan yang tak semestinya dimakan.
Jadi, cobalah kenali ambergris. Karena jika beruntung menemukan muntahan paus, Anda akan menjadi miliarder dadakan.
Ada Fenomena Lain
Dosen kelautan pengasuh mata kuliah Oseanografi dan Istiologi (ilmu tentang ikan) Universitas Bengkulu, Zamdial Sj, saat dihubungi Kompas.com mengatakan tidak ada dalam kebiasaan (habit) ikan paus muntah.
Ikan paus, menurut dia, ada yang memakan ikan kecil, udang, dan plankton. Sepanjang pemahaman yang dimilikinya, kebiasaan sehari (daily activity) paus tidak ada muntah. Jika muntah, diperkirakan ada fenomena lain dari paus.
"Bisa jadi ia muntah karena salah makan. Misalnya termakan sampah plastik, tetapi itu jarang terjadi," katanya.
Terkait muntahan paus berharga ratusan juta, dirinya menyebutkan belum mengetahui.
"Saya tidak tahu muntahan paus itu apa dan memiliki nilai jual tinggi. Yang harus dipastikan apakah benar yang ditemukan nelayan itu muntahan paus? Mungkin itu limbah dari fenomena alam lain, dibutuhkan penelitian lebih lanjut," pungkasnya.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)