Penemuan Mayat di Bandar Lampung

7 Fakta Penemuan Mayat di Pantai Way Lunik, Baru Pulang Merantau, Ayahanda: Saya Belum Ketemu

Berikut 7 fakta penemuan jasad Rajab Arbani di bibir Pantai Way Lunik, Rajab ternyata baru pulang ke Bandar Lampung setelah sebelumnya merantau.

tribunlampung.co.id/bayu saputra
Sutino (67), warga Kampung Sawah Tanjungkarang Timur (kanan) yang merupakan ayah Rajab korban yang meninggal di bibir pantai Way Lunik Panjang, saat ditemui Tribunlampung.co.id di ruang jenazah forensik RSUDAM, Kamis (9/1/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Rajab Arbani (39) warga Dusun Cikaronjo Dusun Cikaronjo RT 1/9 Tarisi Wanareja Cilacap Jawa Tengah korban yang tewas di bibir pantai Way Lunik, telah dilihat keluarga korban.

Rajab ternyata baru pulang ke Bandar Lampung setelah sebelumnya merantau di Jakarta.

Berikut 7 fakta penemuan jasad Rajab Arbani di bibir Pantai Way Lunik.

1. Gegerkan Warga

Warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Way Lunik, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, digegerkan dengan penemuan mayat, Kamis (9/1/2020) sekira pukul 08.00 WIB.

BREAKING NEWS Kepala Berdarah, Mayat Ditemukan Nelayan Tergeletak di Bibir Pantai Way Lunik

Berkat MAMBIS, Polisi Ketahui Identitas Mayat di Pantai Way Lunik

Petugas Satnarkoba Polres Metro Bekuk Dua Pengguna Tembakau Gorila

BPPRD Bandar Lampung Tambah 200 Tapping Box Optimalkan PAD Sektor Pajak

Saat ditemukan, kondisi jenazah tergeletak di bibir pantai.

Mayat tersebut kali pertama ditemukan oleh Samaun.

Pria yang berprofesi sebagai nelayan itu melihat sesosok mayat saat hendak melaut.

Samaun kaget melihat ada mayat tertelungkup di pinggir pantai.

"Jadi tadi itu saya mau melaut. Saya kaget saat lihat ada mayat tergeletak dengan pakaian serba hitam," kata Samaun.

Pada wajah korban, kata Samaun, terdapat bercak darah.

Saat ini, polisi sudah tiba di lokasi penemuan mayat.

2. Tak Ada Identitas Diri

Dikonfirmasi mengenai penemuan mayat yang tergeletak di bibir pantai Way Lunik, Camat Panjang Bagus Harisma Bramado mengatakan jika mayat tersebut tengah diidentifikasi oleh dibawa aparat kepolisian.

"Ya benar memang ditemukan mayat oleh warga sekitar pukul 05.30 WIB pagi tadi. Saat ini tengah proses identifikasi pihak kepolisian," beber Bramado kepada Tribunlampung.co.id via pesan whatshaap, Kamis (9/1/2020) siang.

Menurut Bram, tidak ditemukan identitas apapun di tubuh mayat yang ditemukan dalam keadaan telungkup di pinggir pantai ini.

"Iya tidak ada identitas yang ditemukan di tubuhnya," terangnya.

Lebih jauh informasi babinkamtibmas, terusnya, jika mayat tersebut sudah dibawa pihak kepolisian ke RSUAM.

"Dari hasil identifikasi saya dapat laporan namanya Rajab Arbani umurnya 40 tahun dengan alamat Jawa Tengah," tambahnya.

3. Diduga Terbentur Karang

Mayat yang tewas dibibir pantai Way Lunik Panjang tersebut terungkap identitasnya bernama Rajab Arbani warga Dusun Cikaronjo RT 1/9 Tarisi Wanareja Cilacap Jawa Tengah.

Petugas Inafis Polresta Bandar Lampung Jatmika kepada Tribun Lampung, Kamis (9/1/2020) mengatakan mayat yang tergeletak di pinggir pantai itu bernama Rajab Arbani.

"Jadi kita menggunakan alat mabis yang mendeteksi identitas mayat. Jadi kita tempelkan jari korban ini dialat mabis yang kita bawa ini," katanya.

Sehingga terdata nama yang bersangkutan ini berikut alamat korban dengan jelas.

Identitas korban diketahui memiliki NIK: 18710625068****** tempat dan tanggal lahir Tanjung Karang 25 Juni1980.

Diduga korban pernah tinggal di Bandar Lampung dilihat dari NIK yang bersangkutan.

"Jadi alat ini yang digunakan inafis untuk mendeteksi mayat yang tidak diketahui siapa identitas sebelumnya,"

"Kalau orang yang sudah melakukan rekam e-KTP maka akan tersimpan datanya hingga akhirnya diketahui identitasnya," tukas dia.

Ditambahkan oleh Kapolsek Panjang Kompol Adit Priyanto mengatakan terkait luka di bagian wajah hingga berlumuran darah karena terbentur batu karang.

"Polisi menduga wajah korban terluka hingga sampai berdarah karena terbentur batu karang," katanya

Jadi kemungkinan korban ini hanyut terbawa arus dan kemudian wajahnya terbentur batu karang.

Akan tetapi kasus ini dilimpahkan ke Polresta Bandar Lampung dan Polsek Panjang hanya membuat laporannya saja.

Termasuk motif meninggal korban ini pasti akan dilakukan penyelidikan lebih dalam oleh petugas.

4. Gunakan Alat Bernama MAMBIS

Identitas mayat pria yang ditemukan di bibir pantai Way Lunik, Panjang diketahui berkat alat bernama MAMBIS atau Mobile Automated Multi-Biometric Identification System.

Dari identifikasi sidik jari menggunakan MAMBIS, diketahui mayat pria tersebut bernama Rajab Arbani, warga Cilacap, Jawa Tengah.

Dari data MAMBIS, tertera pula korban berusia 40 tahun, tepatnya kelahiran 25 Juni 1980.

Selain nama dan tanggal lahir, MAMBIS juga memampangkan foto, nomor induk kependudukan, dan alamat korban.

MAMBIS bisa mengidentifikasi lewat sidik jari maupun retina mata.

Alat ini dapat terintegrasi dengan sistem database e-KTP.

MAMBIS dapat memindai retina mata, sehingga data lengkap jati diri warga bisa diketahui dengan cepat identitasnya.

Perekaman retina dan sidik jari diproses dengan cepat melalui akses khusus ke database Administrasi Kependudukan Kementerian Dalam Negeri.

Jika sidik jari korban telah hancur dan rusak, langkah untuk identifikasi selanjutnya adalah melalui tes DNA.

5. Divisum di Rumah Sakit

Jenazah korban yang ditemukan di pantai Way Lunik sedang divisum di rumah sakit.

Kapolsek Panjang AKP Adit Priyanto mengatakan, mayat yang diketahui bernama Rajab Arbani, warga Cilacap, Jawa Tengah itu sudah dibawa ke rumah sakit untuk visum.

"Jenazah sudah diserahkan ke piket reskrim. Oleh tim inafis polresta telah dibawa ke rumah sakit," beber Adit kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (9/1/2020).

Proses identifikasi dan visum, sambung Adit, masih dilakukan sampai saat ini.

6. Keluarga Terpukul

Ayah korban Sutino (67) warga Kampung Sawah saat ditemui Tribun Lampung di depan ruang jenazah Forensik RSUDAM, Kamis (9/1/2020) mengatakan dirinya sangat terpukul tewas anak ketiganya tersebut

"Saya sangat terpukul dan sedih meninggalnya anak saya ini dan dia ini orangnya baik kepada keluarga," katanya

Memang kedua anak dan istrinya ini tinggal di Cilacap sedangkan Rajab tersebut merantau mencari kerja.

7. Pulang ke Lampung karena Jakarta Banjir

Kemarin tiga hari yang lalu anaknya ini pulang ke Bandar Lampung untuk mencari kerjaan di kampung halamannya.

Karena sejak banjir melanda di Jakarta korban sudah tidak lagi bekerja sebagai pemasang keramik di ibu kota.

Makanya pulang kesini dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan. "Saya belum sempat ketemu dengannya Rajab, tapi anak saya ini telah meninggalkan saya untuk selamanya," katanya.

Pertama kali dirinya tahu anaknya sudah meninggal itu dari anaknya yang kedua bernama Suyatmi yang memberi tahu melalui foto dari pihak kepolisian.

Istri dan anak korban juga telah diberi tahu, dan pemakaman juga akan disiapkan di TPU Kampung Sawah Tanjungkarang Timur. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved