Tribun Bandar Lampung

Buntut Jebolnya Tanggul Way Katibung, Puluhan Hektare Tanaman Padi di Candipuro Rusak Akibat Banjir

Tidak hanya tanaman yang sudah tanam mengalami kerusakan. Semaian bibit padi oleh petani pun rusak, akibat dari luapan banjir.

Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Dedi
Luapan banjir genangi ratusan hektare sawah di Candipuro karena tanggul Way Katibung jebol pada Rabu (8/1) kemarin. 

Untuk daerah rawan banjir di Kabupaten Lampung Selatan. Selain Kecamatan Candipuro, ada kecamatan Palas dan Sragi.

Kedua kecamatan ini dikenal sebagai daerah lumbung tanaman padi di Kabupaten Lampung Selatan.

Tanggul sungai Way Katibung di Desa Sinar Pasemah Kecamatan Candipuro, jebol pada Rabu (8/1) dini hari. Jebolnya tanggul sungai, membuat 500 hektar lahan sawah di tiga desa di Kecamatan Candipuro terendam banjir.

Dari luasan tersebut, 100 hektar diantaranya telah ada tanaman padi. Karena sebagian petani di Kecamatan Candipuro, sudah mulai tanam untuk musim rendeng.

Total 500 Hektare Area Sawah Terendam Banjir Akibat Tanggul Way Katibung Jebol

Luasan areal sawah yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, mencapai 500 hektare.

Areal sawah yang terendam ini ada di tiga desa, yakni Desa Sinar Pasemah, Beringin Kencana dan Banyumas.

Areal sawah ini terendam banjir dari jebolnya tanggul Way Katibung di Desa Sinar Pasemah pada Rabu (8/1/2020) sekira pukul 00.30 WIB.

“Total luas areal sawah yang terendam banjir ada 500 hektare, di mana 100 hektare di antaranya sudah tanam,” kata Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Lampung Selatan, Noviar Akmal kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (8/1/2020).

Petani yang sudah tanam ini, kata Noviar Akmal, ada di Desa Banyumas dan Desa Sinar Pasemah.

BREAKING NEWS Tanggul Way Katibung Jebol, Ratusan hektare Sawah Berubah Jadi Danau

Warga Sebut Jebolnya Tanggul Way Katibung Pernah Terjadi Pada 2017 Lalu

BPBD Rilis 20 Titik Rawan Banjir di Bandar Lampung, Tersebar Merata di 20 Kecamatan

Polisi Sebut Mayat yang Ditemukan Depan Kejari Bandar Lampung karena Kecelakaan

"Umur tanam padi masih muda, karena petani baru tanam memasuki musim penghujan akhir tahun ini," papar Noviar Akmal.

Noviar Akmal menambahkan, para petani di tiga desa yang areal sawahnya terendam banjir ini, belum mengikuti program AUTP (ansuransi pertanian).

Karena memang, lanjut Noviar Akmal, untuk program AUTP Tahun 2020 masih belum dibuka.

“Harapannya, luapan banjir bisa segera surut," harap Noviar Akmal.

"Jika dalam 2 hari ini banjir surut, Insya Allah, padi masih bisa selamat, tapi kalau lebih dari 3 hari, kemungkinan besar (padi) rusak,” ujar Noviar Akmal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved