Penemuan Mayat di Bandar Lampung
Dugaan Sementara Polisi, Umin Tewas karena Dibunuh, Kapolsek Sukarame: Tunggu Hasil Visum
Kapolsek Sukarame Kompol Evinater Allagan mengatakan korban diduga menjadi korban pembunuhan.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Noval Andriansyah
Para aparat, termasuk Babinsa Campang Raya pun berusaha menenangkan emosi Syamsuri.
Pantauan Tribunlampung.co.id, evakuasi jenazah korban cukup sulit, lantaran antara akses jalan utama berlumpur.
Jenazah korban pun dibawa menggunakan kantong jenazah dan diangkat menuju mobil ambulans yang berjarak 500 meter.
Istri Syamsuri, Suhelan mengatakan, jika Umin hidup sebatang kara semenjak ditinggal oleh ayahnya.
"Ayahnya sudah gak ngurus semenjak nikah lagi, ayahnya di Jawa, kerjaannya Umin memang angon kambing," tuturnya sembari menahan air mata.
Kata Suhelan, Umin jarang pulang ke rumahnya, namun lebih sering kerumah kakaknya, Gatot, karena jaraknya dekat.
"Kalau ngincer kambing, kambingnya saja (diambil) jangan dia (Umin) dibunuh, dia itu gak ada yang ngurus, bapaknya sudah nikah lagi," katanya sembari menangis.
Diduga Dibunuh Tengah Malam
Sesosok mayat yang ditemukan di gubuk ladang kompleks pergudangan Arpin, Sukabumi, Bandar Lampung, diduga dibunuh pada Selasa (28/1/2020) malam.
Dugaan tersebut, disampaikan paman korban yang lainnya, Gatot.
Menurut Gatot, selepas magrib korban yang diketahui bernama Umin (17), sempat pulang ke rumah Gatot.
"Semalam ini masih ketemu pulang, pakai baju ini tapi jaketnya tidak, kayaknya itu dipakai saat mau tidur," ujar Gatot di lokasi kejadian, Rabu (29/1/2020).
Gatot mengatakan, korban pulang ke rumahnya sekira pukul 19.00 WIB untuk makan.
"Dia (korban) juga masih sempat ngopi sambil cas hp, terus istri saya nanya udah penuh belum, nanti lampunya dinyalain takut ada ular, dan malam jangan keluar, hujan," ingat Gatot dalam pertemuan terakhirnya.
Tetapi, lanjut Gatot, keponakannya itu malah keluar rumah.
Gatotnya pun memastikan jika keponakannya dibunuh lantaran hewan ternak miliknya hilang 5 ekor.
"Kambing (awalnya) ada 17 ekor, tinggal 12 ekor, hilang 5 ekor, pasti ini pembunuhan," tegas Gatot.