Tribun Lampung Selatan
RSUD Bob Bazar Siapkan Ruang Khusus Isolasi untuk Penanganan Pasien Terduga Terjangkit Virus Corona
RSUD Bob Bazar siapkan ruangan khusus (isolasi) untuk penanganan dan pelayanan pasien yang dicurigai/diduga terjangkit virus corona.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Laporan Wartawan Tribunlampung Dedi Sutomo
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar siapkan ruangan khusus (isolasi) untuk penanganan dan pelayanan pasien yang dicurigai/diduga terjangkit virus corona.
RSUD Bob Bazar merupakan satu dari tiga rumah sakit daerah di Provinsi Lampung yang menjadi rujukan untuk penanganan pasien yang diduga atau dicurigai terjangkit virus corona.
Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda, dr Media Apriliana mengatakan, RSUD Bob Bazar menjadi rumah sakit rujukan untuk penanganan awal pasien terduka terjangkit virus corona.
“Kita untuk penanganan awal. Untuk rujukan utama ke RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung,” kata dia kepada Tribun, Rabu (29/1).
Menurut Media Apriliana, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan ruangan khusus isolasi untuk pasien yang diduga terjangkit virus corona.
• Diskes Kumpulkan Seluruh Kepala UPT Sosialisasi Virus Corona
• Kisah 9 Mahasiswa Lampung Terjebak di China karena Takut Tertular Virus Corona
• 2.755 Peserta Akan Ikuti Tes CPNS Lampung Utara, Digelar 19 dan 20 Februari 2020
• Pemerintah Akan Hapus Tenaga Honorer, BKD Verifikasi Ulang Data Tenaga Honorer di Pemkab Lamsel
Ruangan isolasi ini memiliki 2 tempat tidur pasien.
Nantinya ada dua ruangan.
Satu untuk barrier dan satu untuk perawatan pasien.
Juga akan disiapkan untuk APD (alat pelindung diri) bagi tenaga medis yang melakukan perwatan.
“Ada beberapa persyaratan untuk ruang isolasi ini. Seperti harus bertekanan negatif, agar virus tidak menyebar. Dalam waktu dekat, ruang isolasi ini sudah akan siap,” ujar dirinya.
Sedangkan untuk tim medis yang menangani, kata Media Apriliana, akan ada tim khusus.
Saat ini RSUD Bob Bazar memiliki dua dokter paru. Untuk tim perawat juga akan disiapkan khusus.
RSUD Bob Bazar, akan melakukan observasi awal terhadap pasien terduga terjangkit virus corona.
Seperti melakukan pengecekan dahak pada laboratorium serta riwayat pasien.
Media Apriliana mengatakan, virus corona 2019-nCov memiliki masa inkubasi 14 hari.
“Jika dari hasil laboratorium atas dahak pasien mencurigakan. Serta juga ada riwayat pasien pernah ke luar negeri, khususnya ke Cina dalam 14 hari terakhir. Kita akan lakukan rujukan ke RSUD Abdul Moeloek Bandar Lampung,” kata dia.
dr Media Apriliana menambahkan, hal yang penting untuk dipahami masyarakat terkait dengan munculnya virus corona saat ini.
Perlu upayan prepentif sejak dini oleh masyarakat dengan meningkatkan pola hidup sehat.
Masyarakat diharapkan menjaga kondisi kebersihan lingkungan.
Masyarakat juga harus menjaga kebersihan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi, serta pemenuhan gizi yang baik guna meningkatkan daya tahan tubuh.
“Virus akan dengan mudah menyerang, ketika tubuh kita lemah. Karena itu menjaga kondisi tubuh, memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi serta kondisi lingkungan sangat penting,” kata Media Apriliana.
Kisah 9 Mahasiswa Lampung Terjebak di China karena Takut Tertular Virus Corona
Virus corona membuat sembilan mahasiswa asal Lampung masih terjebak di China sampai Selasa (28/1/2020).
Mereka tercatat kuliah di universitas yang berada di Kota Yangzhou, negara tersebut.
Salah satu mahasiswa yang dihubungi Tribunlampung.co.id melalui WhatsApp, kemarin, yakni M Paris Azhar.
Paris kuliah di Yangzhou Polytchnic Institute, Yangzhou, China.
Paris menuturkan, selain dirinya, ada satu lagi warga Lampung lain yang kuliah di sana.
Ada juga 7 warga Lampung yang kuliah di kampus lain, namun masih di Kota Yangzhou.
Kesembilan mahasiswa ini belum ada yang pulang ke Tanah Air, termasuk dirinya.
Menurutnya, Kota Yangzhou masih 9 jam dari Kota Wuhan, lokasi wabah virus Corona.
Meski begitu, sudah ada 5 warga Yangzhou yang terjangkit virus Corona. Sehingga, saat ini kondisi kota sangat mencekam dan darurat.
"Pemerintah melarang masyarakat menggunakan transportasi umum dan menutup tempat ibadah. Kami juga sangat takut tertular virus itu," ujarnya yang kepada Tribunlampung.co.id.
Di kampus juga dilakukan pemeriksaan suhu badan.
Petugas medis mencatat nama-nama yang diperiksa dan memberikan masker kepada orang yang telah diperiksa.
Akses untuk keluar masuk kampus juga harus memakai surat izin dan semua wajib menggunakan masker.
Paris mengatakan, saat ini stok makanan mulai menipis.
Ia merasa khawatir untuk keluar-keluar mencari makanan.
Ia pun berencana pulang ke Tanah Air, tepatnya ke Lampung Timur, pada 1 Februari nanti.
Sementara mahasiswa Lampung lainnya yang kuliah Lanzhou Jiaotong University, Labib Abrar Maradatua, mengaku, sedang dalam perjalanan pulang ke Indonesia.
Menurut dia, total mahasiswa seluruh Indonesia termasuk dirinya di China ada 32 orang.
Namun ada 8 orang yang sudah pulang sebelum wabah Corona merebak.
Ia sendiri masih berada di Bandara Bangkok.
Isolation Chamber
Sementara Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Panjang telah menyiapkan satu unit Isolation Chamber guna mengantisipasi masuknya virus Corona ke Bumi Ruwai Jurai.
Seseorang yang diduga terpapar virus tersebut akan dimasukkan ke dalam alat ini sebelum ia dibawa ke rumah sakit.
Isolation Chamber sendiri menyerupai tandu yang dilengkapi dengan penutup sebagai ruang isolasi sementara.
Alat ini mempunyai tekanan negatif, sehingga tidak akan menyebarkan virus.
"Di alat ini, seseorang masih bisa bernafas karena ada filterisasi yang menjaga udara dalam ruangan memiliki tekanan negatif. Jadi sebelum dimasukkan ke dalam kapsul atau mobil evakuasi, suspect akan dimasukkan ke dalam Isolation Chamber baru kemudian dibawa ke rumah sakit yang memiliki ruang isolasi," jelas Kepala KKP Kelas II Panjang, R Marjunet, Selasa (28/1/2020).
Menurutnya, alat tersebut baru ada satu di Provinsi Lampung. Namun ia yakin cukup untuk mengcover keadaan.
"Walau hanya satu, insya Allah bisa meng-cover," kata dia.
Selain menyiapkan alat tersebut, pihaknya juga menyiagakan staf di sejumlah titik.
Ada dua titik yang dijaga ketat yakni Bandara Radin Inten II dan Pelabuhan Panjang.
Staf yang berjaga di sana ditingkatkan, dari biasanya cuma 5 orang menjadi 10 sampai 15 orang.
"Ambulans dengan mini ICU dan mobile ICU juga sudah kami siapkan. Jadi kalaupun ada orang patut diobservasi, kami masukkan ke Isolation Chamber dan dibawa menggunakan ambulans ke RS yang ada ruang isolasi," tandasnya.
Pemprov Lampung juga telah melakukan sejumlah langkah antisipasi.
Menurut Kepala Seksi Promosi Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Diskes Provinsi Lampung Media Lisna, pihaknya telah merumuskan empat rencana tindak lanjut untuk mengantisipasi masuknya virus corona.
Keempat rencana itu yakni, peningkatan kapasitas SDM kesehatan dalam menangani virus melalui berbagai mekanisme, koordinasi lintas sektor, termasuk di dalamnya maskapai penerbangan untuk mendistribusikan health alert card.
Ketiga, table top exercise untuk memastikan kesiapan seluruh pihak terkait, dan terakhir secara aktif memonitor situasi global.
Lisna juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak terlalu panik dengan adanya virus ini.
"Masyarakat jangan terlalu panik dengan kabar yang ada. Kami (Diskes) bersama seluruh stakeholder saat ini sudah mengoptimalkan segala sesuatu yang diperlukan untuk pencegahan kedatangan virus corona," imbaunya.
Travel Warning
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri sendiri telah mengeluarkan travel warning bagi warga negara Indonesia yang hendak bepergian ke Provinsi Hubei, China.
Travel warning ini berlaku hingga ada keterangan resmi dari Pemerintah China atas keamanan di wilayahnya.
"Setidaknya sampai ada keterangan resmi dari pihak RRT (China) yang menghentikan isolasi di sana dan juga menyatakan wilayah tersebut telah aman untuk dikunjungi," kata Plt Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Selasa (28/1/2020).
Di luar Kota Wuhan, bagi kota-kota lain yang ada di China, pemerintah hanya mengeluarkan travel advisory, yaitu warga Indonesia yang bepergian ke provinsi lain di China diminta tetap waspada.
Saat ini, ada 243 orang WNI yang berada di daerah karantina.
Mereka tersebar di Wuhan, Xianing, Huangshi, Jingzhou, Xianyang, Enshi, dan Shiyan.
Dapat dipastikan seluruh WNI yang berada di sana dalam kondisi baik dan sehat.
Tidak ada yang terjangkit virus Corona jenis baru tersebut.
“Pemerintah Indonesia mengimbau bagi WNI yang berada di dalam negeri agar mempertimbangkan kembali rencana perjalanan ke RRT serta bijak dalam menyaring dan menyikapi informasi yang beredar terkait virus 2019-nCoV,” ujarnya.(Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)