Tribun Bandar Lampung

Warga Kedaton Ngadu ke Wali Kota Soal Pungli Diduga oleh Oknum Satpol PP, Herman: Saya Baru Tahu

Warga mengeluhkan soal adanya pungli yang diduga dilakukan oknum satuan polisi pamong praja (satpol PP) Bandar Lampung.

Tribunlampung.co.id/Sulis
Pedagang gorengan yang ngadu soal pungli. Warga Kedaton Ngadu Soal Pungli Diduga oleh Oknum Satpol PP ke Wali Kota, Herman: Saya Baru Tau 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID. BANDAR LAMPUNG - Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Surabaya, Kecamatan Kedaton kerap kebanjiran saat diguyur hujan deras.

Menurut penuturan warga setempat, kondisi itu dipicu kondisi saluran drainase yang tidak mampu menampung arus air.

Warga mengeluhkan kondisi tersebut langsung di hadapan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN saat melakukan peresmian gedung kantor Kelurahan Surabaya, Senin (3/2/2020).

Warga yang tinggal di RT 09 ini mengatakan, lokasi sekolah memang berada di dataran rendah sehingga mendapatkan air kiriman dari daerah yang lebih tinggi ketika hujan.

"Sering banjir Pak sekolah SD 1, karena lokasinya di bawah, kami minta tolong dilakukan perbaikan,” tuturnya saat dialog dengan wali kota.

Wali Kota Herman HN Gratiskan Pasar Terminal Kemiling jika Ada yang Mau Berjualan

Herman HN Kesal Pembangunan Flyover Rajabasa Terhambat, Kontraktor Didenda Rp 5,2 Juta Sehari

BREAKING NEWS Anggota Polsek Way Bungur Tewas Dikeroyok Orang Tak Dikenal Sepulang dari Hajatan

Itera Siapkan 24 Stan Kuliner Bagi Peserta Tes CPNS

Posisi sekolahannya sendiri tidak jauh dari kantor kelurahan yang baru diresmikan.

Selain mengadu soal kondisi sekolahan di kelurahan tersebut, warga lainnya juga ada yang mengeluhkan soal adanya pungli yang diduga dilakukan oknum satuan polisi pamong praja (satpol PP) Bandar Lampung.

Pedagang gorengan di Jalan Teuku Umar Leha mengungkapkan jika dalihnya adalah uang keamanan.

"Saya dimintai uang Pak tiap bulan, katanya karena jualannya kena trotoar padahal saya jualannya depan toko," keluh warga RT 11 ini.

Leha menjelaskan bahwa tiap bulan dirinya dimintai uang sebesar Rp50 ribu.

"Ya nggak maksa (mintanya). Tapi kalau nggak ngasih dia datang lagi," tuturnya.

Ditanya dari mana dirinya mendapatkan informasi bahwa oknum tersebut merupakan anggota Satpol PP, ia mengungkapkan mengetahui hal tersebut dari anggota Satpol PP lainnya.

"Saya tanya sama anggota pol pp lainnya," bebernya.

Diduga pungutan liar (pungli) terhadap pedagang tersebut dilakukan oleh Kabid Ketertiban Umum Jan Roma.

Herman HN sendiri cukup terkejut mendengar laporan terkait pungli yang dilakukan oknum satpol PP.

Dia meminta pedagang gorengan ini untuk tidak memberikan uang lagi ke depannya.

"Ya jangan dikasih dong. Saya baru tahu. Ya sudah yang penting saya sudah tahu," jawab Herman.

Herman mengatakan bakal menertibkan pegawai yang tidak benar terlebih menganggu masyarakat dalam mencari nafkah.

"Akan saya tertibkan orang yang nggak bener, sadarlah jangan sampai mengganggu rakyat. Itu kan tugas pemerintah bagaimana ekonomi rakyat lebih baik," tukas dia.

Ditanya adakah sanksi yang diberikan terhadap oknum tersebut, Herman belum memberikan jawaban pasti.

"Ya nanti lah," tandas dia.

Usai meresmikan kantor kelurahan, Herman menyempatkan meninjau langsung sekolah yang dilaporkan oleh warga kerap banjir saat hujan.

Setelah melihat sendiri kondisinya, Herman berjanji akan meninggikan bagian depan sekolah.

“Sudah saya lihat, akan saya tinggikan di atasnya,” kata dia.

Herman meminta camat maupun lurah meninjau lokasi agar saat dilakukan perbaikan tidak menggangu akses jalan di wilayah setempat.

“Tentunya kita perbaiki segera. Coba PU dibuat saluran apa, atau camat cari jalan keluar gimana, semen dari saya pasir dari saya. Tetapi jangan memakan jalan, libatkan rakyat untuk gotong royong,” tambahnya.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved