Amukan Gajah Liar di Tanggamus
Korban Amukan Gajah Liar di Register 31 Tanggamus Diduga Alami Perobekan Pembuluh Darah
Saridi, korban amukan gajah di kawasan HPT Register 31 Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus diduga alami perobekan pembuluh darah.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Korban lalu dibawa ke pengobatan tradisional sangkal putung di Pajaresuk, Pringsewu.
Setelah itu, korban dibawa pulang ke rumahnya di Kuyungarang, Pekon Sedayu, Kecamatan Semaka, Tanggamus.
"Mohon doanya. Semoga Saudara Eko Arifin segera pulih kembali dan dapat beraktivitas sebagaimana mestinya," imbuh Sulki.
Ditembak 5 Kali, Gajah Liar Tewas di Way Kambas
Seekor gajah betina ditemukan tewas di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung Timur (Lamtim), Senin (12/2/2018).
Humas Balai TNWK Sukatmoko mengungkapkan, bangkai gajah liar ditemukan di Satuan Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Kuala Penet, yang menjadi bagian dari TNWK.
Penemuan terjadi saat tim polisi hutan dan Rhino Protection Unit (RPU) sedang melakukan patroli.
“Ditemukan dalam keadaan gigi dan caling tidak ada. Kemungkinan ditembak oleh pemburu liar,” kata Sukatmoko melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/2/2018).
Sukatmoko dari Balai TNWK mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan guna mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan dan perburuan gajah.
Kapolsek Labuhan Ratu, Lamtim, Ajun Komisaris Siswanto membenarkan pihaknya bersama Balai TNWK sedang melakukan penyelidikan kasus tewasnya seekor gajah betina di kawasan TNWK.
Siswanto mengungkapkan, polisi pun telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Hasil olah TKP menemukan bahwa gajah liar tersebut tewas dengan lima bekas luka tembakan.
"Dari hasil olah TKP, di tubuh gajah, ditemukan lima bekas luka tembakan, di bagian dada dan kepala gajah. Kemudian, gigi dan gading gajah sudah tidak ada lagi," ungkap Siswanto.
“Dugaan sementara, gajah betina itu mati diduga oleh pemburu liar,” tambah Siswanto. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)