Penemuan Mayat di Lamteng
Modus Pelaku Bunuh PNS di Bumi Ratunuban, Tusuk 3 Bagian Tubuh Korban
Modus pelaku RH dalam melakukan aksi pembunuh terhadap Agus Haidir adalah dengan berpura-pura menumpang ojek korban.
Penulis: syamsiralam | Editor: Noval Andriansyah
Korban kemudian diketahui bernama Agus Haidir.
Ia merupakan seorang PNS yang bekerja di UPT Pendidikan Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
Hal tersebut dibenarkan anak korban, Yasir (20).
5. Jadi tukang ojek
Selain bekerja sebagai PNS, korban juga melakoni pekerjaan lain.
Menurut Yasir, ayahnya juga bekerja sebagai tukang ojek pangkalan.
Korban biasa mangkal di bawah flyover Jalan Untung Surapati, Tanjung Senang, Bandar Lampung.
6. Pertemuan terakhir
Yasir menceritakan, ia terakhir kali bertemu ayahnya pada Rabu (15/1/2020) lalu.
Saat itu, ayahnya pergi ke kantor seperti biasa.
"Pada hari itu, ayah pakai baju kemeja putih, celana hitam, dan sepatu olahraga," kata Yasir, saat ditemui di RS Bhayangkara, Bandar Lampung, Kamis (23/1/2020).
Sejak saat itu, sang ayah tak diketahui rimbanya.
7. Tak bisa dihubungi
Selama empat hari menghilang, Yasir tak pernah bisa menghubungi ayahnya.
Yasir pun melapor ke Polresta Bandar Lampung.
Beberapa hari kemudian Yasir mendapatkan kabar soal penemuan mayat tanpa tangan di kebun sawit Bumi Ratu, Kecamatan Bumiratu Nuban, Lampung Tengah.
Saat diminta mengidentifikasi jasad di RS Bhayangkara, Yasir langsung mengenali sang ayah dari pakaiannya.
Menurut Yasir, pakaian itulah yang dikenakan korban saat pergi sepekan lalu.
8. Warga Bandar Lampung
Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung mendalami kasus penemuan mayat pria di areal kebun sawit Bumiratu Nuban, Lampung Tengah.
Diketahui, korban bernama Agus Chaidir (54).
Ia merupakan warga Jalan Bima, Perum Dinad Bayur, Rajabasa Raya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.
Saat ditemukan, tangan korban terpisah sekitar 20 meter dari tubuhnya.
Jasad korban yang berstatus PNS itu masih berada di RS Bhayangkara, Bandar Lampung.
Saat dikonfirmasi, Dirreskrimum Polda Lampung Kombespol M Barly Ramadhany membenarkan bahwa korban merupakan warga Rajabasa.
"Anaknya juga kemarin sudah ditemui, dan memang pekerjaannya UPTD di Panjang, PNS," kata Barly, Kamis (23/1/2020).
Namun, kata Barly, hal tersebut masih diperkirakan dari hasil visum.
"Mulai dari celana, sepatu, dari keterangan anak korban, itu memang punya orangtuanya," ujarnya.
9. Lakukan tes DNA
Dari informasi terakhir, kata Barly, korban pergi kantor UPTD salah satu instansi di daerah Panjang dengan menggunakan sepeda motor.
"Tinggal kami tunggu tes DNA. Jika memang bersangkutan orangtua dari anak korban," tuturnya.
Barly menambahkan, pihaknya masih mem-backup kasus ini.
Saat disinggung apakah yang bersangkutan merupakan korban kriminalitas, Barly belum bisa berkomentar.
"Saat ini lidik masih jalan. Masih kami dalami lagi (motif)," tandasnya.
Hingga kini, polisi masih melakukan penyelidikan dalam kasus penemuan mayat tanpa tangan di Lampung Tengah, yang ternyata berstatus PNS sekaligus tukang ojek. (Tribun Lampung/Syamsir Alam/Muhammad Hardiansyah Kusuma)