Amukan Gajah Liar di Tanggamus

Saridi Beberkan Detik-detik Serangan Gajah Liar, Kaki Digigit hingga Tertusuk Gading

Saridi mengaku saat itu berada di garis terdepan untuk menghalau kawanan gajah ini.

Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribun Lampung/Hanif Mustafa
Saridi (34) pasca menjalani operasi kaki di RS Airan Raya, Jati Agung, Lamsel, Minggu (9/2/2020). Saridi menjadi korban serangan kawanan gajah liar di Kecamatan Semaka, Tanggamus. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JATI AGUNG - Setelah dua hari dirawat di RS Airan Raya, Saridi (34) akhirnya bisa pulang ke rumahnya di Pekon Sukajaya, Kecamatan Semaka, Tanggamus.

Saridi merupakan anggota Satuan Tugas Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka yang menjadi korban amukan kawanan gajah liar di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus, pada Jumat (7/2/2020) lalu.

"Alhamdulillah, hari ini sudah diperbolehkan pulang," ungkap Saridi saat ditemui di Ruang Al-Khausar IV No 13 RS Airan, Minggu (9/2/2020).

Meski demikian, Saridi mengaku kaki kanannya masih belum bisa digerakkan lantaran terluka kena gading gajah.

Kisah 5 Petugas Hadapi Amukan 12 Gajah Liar di Register 31 Semaka

Luka Parah, Korban Serangan Gajah Liar di Semaka Harus Dioperasi

Diimingi Es Krim, Siswi 15 Tahun di Lampung Diperkosa Bergantian di Kebun Tebu

5 Fakta Bocah SMP Tak Bisa Berenang Malah Mandi di Embung, Warga Temukan Sudah Tewas

"Ini yang bekas digigit kan habis operasi, dibersihkan. Kalau tulangnya aman. Jadi masih kaku," ujarnya seraya tersenyum di atas ranjang.

Saridi menuturkan, peristiwa tersebut tak akan pernah terlupakan.

"Selama jadi satgas, baru kali ini. Untuk jadi satgas pekon baru dua tahun. Kalau sebelumnya saya juga sudah ikut nangani konflik," kata dia.

Saridi mengaku menjadi satgas konflik satwa merupakan panggilan hatinya.

"Ya selain bertani, saya jadi satgas. Sudah panggilan hati. Jadi pengen lihat gajah dan manusia bisa hidup berdampingan. Jangan sampai saling berkonflik. Sudah banyak korban," tuturnya.

Saridi pun menceritakan detik-detik dirinya terlibat kontak fisik dengan gajah hingga mengalami luka di betis kanannya.

"Jadi gajah itu mau nyeberang ke Register 39. Ada 12 gajah. Tapi gajah (liar) itu malah ngarah ke permukiman warga. Sudah di belakang rumah," beber dia.

Saridi mengaku saat itu berada di garis terdepan untuk menghalau kawanan gajah ini.

"Waktu itu ada lima satgas. Gajah sudah berhasil dihalau. Nah, akhir-akhir itu ada gajah yang malah salah arah," ucapnya.

Tanpa rasa takut, Saridi menghalau gajah itu dengan mendorongnya sekuat tenaga.

"Jadi agar gajah itu pindah arah, didorong belalainya. Makanya saya dorong," katanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved