Firasat Anak Debt Collector Sebelum Ayahnya Tewas Dibunuh Tetangga
Wanda menuturkan, sempat bermimpi tentang ayahnya beberapa hari sebelum tewas.
"Pelakunya ditangkap dan dihukum seberat-beratnya," kata Wanda.
Gara-gara Organ Tunggal
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, peristiwa itu terjadi di depan Balai Desa Gedung Harapan, Senin (10/2/2020) sekitar pukul 03.30 WIB.
Peristiwa bermula saat korban berada di tengah hajatan pernikahan yang tak jauh dari rumahnya.
Korban menegur EA selaku pemilik hajat untuk segera menghentikan hiburan organ tunggal mengingat waktu sudah mendekati azan Subuh.
Namun EA yang dalam pengaruh minuman keras menolak teguran tersebut.
Korban yang tak mau ambil pusing akhirnya pergi ke depan balai desa.
Saat korban asyik mengobrol dengan warga lain, EA tiba-tiba datang dari arah belakang sembari menghujamkan senjata tajam ke tubuh korban.
Seketika korban tumbang dengan empat luka tusukan di dada kiri, perut sebelah kiri, bahu belakang sebelah kiri, dan pergelangan tangan kiri.
EA langsung kabur setelah kejadian itu.
Hingga kini, keberadaannya belum diketahui.
"Korban tewas di perjalanan saat hendak dibawa ke rumah sakit terdekat," ujar Kabagops Polres Lampung Selatan Kompol Ujang Jundari di sela pemakaman korban.
Ujang menambahkan, saat ini EA dalam pencarian.
Kendati demikian, polisi meminta pihak keluarga pelaku kooperatif dan segera menyerahkan diri.
"Kami juga melakukan pendekatan kedua belah pihak agar tidak terjadi bentrok antarwarga," jelasnya.
Korban telah dimakamkan di TPU Gedung Harapan.
Sejumlah anggota Polres Lampung Selatan bersenjata diterjunkan untuk mengantisipasi keributan. (Tribunlampung.co.id/Joviter Muhammad)