Tribun Bandar Lampung
Dissos Bandar Lampung Tak Miliki Psikolog untuk Tangani Anjal Gepeng
Dissos Bandar Lampung mengakui minimnya fasilitas gedung dan ketiadaan tenaga psikolog untuk penanganan anak jalanan, pengemis dan orang gila.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
"Itupun anggaran yang didapat dari pusat hanya untuk 10 sampai 15 anak saja dengan tiap anaknya Rp 1 juta per tahun," beber dia.
Baru 42 Lembaga Kesejahteraan Sosial Terakreditasi
Dinas Sosial (Dissos) Bandar Lampung membeberkan jika di kota ini ada 87 lembaga kesejahteraan sosial (LKS)/ LKS Anak dan baru 42 diantaranya yang terakreditasi.
"42 lembaga yang sudah terakreditasi, ini ada 87 lembaga kami berharap bisa terakreditasi semua setelahnya," ungkap Kabid Pemberdayaan Dinas Sosial Bandar Lampung M Haviz dalam Musda Forda LKS/LKSA Kota Bandar Lampung di kantor dinas sosial setempat, Kamis (20/2/2020).
Dia berharap forum daerah LKS/LKSA bisa bersinergi dengan dinsos Bandar Lampung maupun provinsi terkait masalah sosial.
"Untuk menjadi perhatian pengurus terkait akreditasi lembaga ini, harapannya mampu bersinergi dan berkomunikasi dengan pemerintah kota maupun Bandar Lampung," paparnya.
Salah satu pengurus Forum Daerah LKS/LKSA Bandar Lampung Ria Lusia mengatakan, data 87 LKS/LKSA merupakan data tahun 2017.
• Wanita Asal Lampura Ditangkap Mengaku Jadi Tenaga Medis di RS, Alasannya Demi Sang Pacar
• BREAKING NEWS Pohon Tumbang di Bandar Lampung Timpa 2 Unit Mobil
• Berita Tribun Lampung Terpopuler Rabu, 19 Februari 2020 - Oknum Polisi Ditangkap BNN
• Oknum Polisi Jadi Kurir Sabu, Jenderal Polisi: Digantung Saja, Kalau Perlu Ditembak 10 Kali
"Kalau survey terbaru yang kita lakukan angkanya saat ini ada hampir 100 LKS/LKSA," terangnya.
Dia membeberkan LKS/LKSA bermitra dengan pemerintah dalam hal ini dinas sosial dalam penanganan berbagai permasalahan sosial.
"Misalnya kasus anak terlantar, anak jalanan, sampai dengan lansia yang ditelantarkan. Penyelesaiannya tergantung masalah sosialnya apa," kata dia.
Jika memang terkait kesehatannya, terus dia, sdbagai lembaga sosial membantu menjembatani untuk pengobatannya. Misal mengembuskan ke dinas kesehatan untuk diobati.
"Kalau pendidikan terkait anak terlantar, ya kita teruskan ke dinas pendidikan dan masuk sebagai warga binaan lembaga," ujarnya.
Di anggaran 2020 ini, paparnya, ada 7 ribu yang disentuh melalui kementerian sosial secara nasional.
"Untuk di Bandar Lampung rinciannya belum tahu. Tapi yang jelas menurun drastis dari 2019. Angka ini hanya 10 persen," keluhnya. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)