Tribun Bandar Lampung
Dokter Spesialis Mata di Lampung Masih Sangat Minim, Hanya 29 Orang
Sekprov Lampung Fahrizal Darminto menyatakan, dokter spesialis mata di Lampung masih sangat minim.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Fahrizal Darminto menyatakan, dokter spesialis mata di Lampung masih sangat minim.
Sampai saat ini jumlahnya hanya 29 orang.
Jumlah itu menurutnya sedikit dibandingkan provinsi lainnya seperti Sumatera Baratada 77 dokter spesialis mata.
“Dokter mata sangat dibutuhkan di Lampung, apalagi jumlah penduduk Lampung semakin hari bertambah banyak,” paparnya.
"Harapannya ke depan harus bertambah lebih banyak lagi dokter mata. Khususnya dokter muda," katanya saat menghadiri pelantikan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) wilayah Sumatera dan Lampung di Ballroom Swiss-Belhotel, Kamis (20/2/2020).
• Dokter Muda Ini Dipecat karena Bilang Wanita Patut Diperkosa
• Pria Pura-pura Jadi Pasien, Lidahnya Terpotong Saat Hendak Perkosa Dokter Muda
• Divonis 24 Bulan Fajrun Najah Peluk Istri, Terbukti Lakukan Penggelapan Uang Rp 2,75 M
• Janda Digerebek Warga, Berduaan dengan Pria Asing Dalam Rumah hingga Diguyur Air Comberan
Ketua Perdami Lampung Junita Shara mengatakan, dari seluruh rumah sakit milik pemerintah, baru setengahnya saja yang memiliki dokter spesialis mata.
"Semua itu pribadi masing-masing dokter, dokter tersebut punya kebebasan mau pilih dimana akan bekerja," katanya.
Menurutnya, persoalan penyakit mata sampai saat ini sangat banyak di Lampung.
Satu contohnya penyakit katarak diderita warga usia 50 tahun ke atas.
“Kebutaan itu bisa diatasi dan ditanggulangi dengan cara tindakan operasi. Tentu kita berharap, masyrakat menerapkan pola hidup sehat dengan berolahraga yang teratur,” ujarnya.
Ketua Perdami Pusat M Sidik menjelaskan, merujuk survei, tiga persen dari total penduduk Indonesia mengalami katarak.
Rata-rata usia di atas 50 tahun mengalami kebutaan.
“Perdami hadir dengan harapan membantu pemerintah menangani kebutaan. Marilah bekerja, jaga etika profesi dan bekerja standar profesi," katanya.
Dokter Muda Asal Palembang Dilaporkan Hilang, Terakhir SMS Ayahnya Bilang Ada di Lampung
Seorang Dokter Muda asal Palembang Hilang sejak 11 Februari 2020.
Dokter berusia 27 tahun itu diketahui bernama Nursabrina.
Sang ayah menyebut, ia terakhir kali mendapat pesan dari anaknya, yang mengabarkan bahwa ia berada di Lampung.
Polisi pun mulai melakukan penyelidikan, setelah menerima laporan dari keluarga.
Berikut, fakta-fakta Dokter Muda asal Palembang Hilang sebagaimana dirangkum dari Sripoku.com (grup Tribunlampung.co.id).
1. Polda Sumsel selidiki
Polda Sumsel mulai melakukan pengecekan kepada pihak keluarga terkait laporan Hilangnya dokter Nursabrina sejak 11 Februari 2020.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi menuturkan, setelah mendapat laporan keluarga korban, pihaknya langsung menindaklanjuti dengan mendatangi rumah orangtua korban.
Penyelidikan, lanjut Supriadi, akan dilakukan, termasuk merunut awal kepergian korban dari rumah hingga korban mengHilang.
2. Ke Lampung mau berlibur
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Supriadi mengungkapkan, korban ke Lampung untuk berlibur.
"Nantinya, kami juga akan melakukan koordinasi dengan Polda Lampung, terkait Hilangnya di Lampung."
"Tidak masalah lapornya di mana, kita ini NKRI jadi siapa saja bisa bergerak untuk penyelidikan," katanya.
Namun, menurut Supriadi, sejauh ini jangan ada berprasangka buruk dengan Hilangnya dokter di Palembang.
Supriadi menuturkan, pihaknya juga berharap keluarga bisa bersabar karena polisi masih melakukan penyelidikan.
Jajaran Polda Sumsel telah mengunjungi rumah Dokter Muda yang dilaporkan Hilang di Perumahan Bukit Sejahtera, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang, Kamis (20/2/2020).
3. Mengundurkan diri dari rumah sakit
Identitas Dokter Muda Hilang bernama Nurshabina (27).
Ia baru mengundurkan diri bekerja di satu rumah sakit di Palembang.
Ayah sang dokter, Fahmi menceritakan kronologi anaknya mengHilang.
Menurut dia, awalnya sang anak hendak berangkat ke Lampung untuk liburan.
4. Diantar ke stasiun
Saat akan pergi ke Lampung, Fahmi mengungkapkan, ia bersama istrinya turut mengantarkan Nurshabina hingga Stasiun Kertapati.
Menurut Fahmi, sang anak telah lama mengungkapkan rencananya untuk berlibur ke Lampung.
"Iya anak aku dari tanggal 6 ngomong mau liburan ke Lampung. Dia juga udah ngomong sama kawan-kawannya," kata Fahmi.
• Pesan Terakhir Dokter Muda Palembang Sebelum Dilaporkan Hilang
• Obat Virus Corona Ternyata Sering Digunakan di Indonesia
• Pedagang Peti Mati Ngaku Sering Dengar Ketukan Aneh
Akhirnya, Nursabrina berangkat ke Lampung pada Selasa, 11 Februari 2020.
Ia berangkat malam menggunakan kereta api.
Sang Dokter Muda itu dijadwalkan tiba di Lampung pada pukul 06.30 WIB pada Rabu, 12 Februari 2020.
5. Dapat SMS
Saat pagi, Fahmi mengatakan, ia mendapat pesan berupa SMS dari sang anak.
Nursabrina mengabarkan bahwa dirinya telah tiba di Stasiun Tanjungkarang, Bandar Lampung.
Menurut Fahmi, anaknya juga mengabarkan bahwa dirinya akan pulang pada Sabtu, 15 Februari 2020.
Kabar lain yang disampaikan Nursabrina bahwa ia tidak bisa WhatsApp dan menelepon karena sinyal Hilang.
"Anak aku SMS, katanya dia udah sampai dan pulang hari Sabtu."
"Tapi, dia bilang nggak bisa beri kabar baik dari telepon atau WhatsApp karena tidak ada sinyal," jelasnya.
6. Tak ada firasat
Fahmi mengatakan, ia tak memiliki firasat buruk saat anaknya akan pergi liburan ke Lampung.
Karena menurutnya, hal itu bukan kali pertama sang anak bepergian jauh.
Bahkan, sang anak pernah sekolah di Lampung.
"Anak aku itu sekolah di Lampung dulu. Jadi tidak ada firasat apapun."
"Belum lagi, dia juga pernah dinas di Medan. Semua aman-aman aja," tuturnya.
7. Ditunggu hingga malam
Karena mengetahui anaknya tak bisa dihubungi, Fahmi berusaha meninggalkan pesan.
Dan pada Sabtu, 15 Februari 2020, Fahmi menunggu kepulangan anaknya di Stasiun Kertapati hingga malam.
"Aku sampai ditanya security kereta api, kenapa aku ga pulang pulang nunggu siapa," ucapnya.
"Aku tunggu anak aku hari Sabtu itu seharian. Karena pasti, dia pilih berangkat pagi kalau dari Lampung," jelasnya.
Namun pada hari itu, anaknya ternyata tak kunjung pulang.
Ia pun memutuskan untuk menunggu beberapa hari.
8. Lapor polisi
Tetapi setelah berhari-hari ditunggu, Nursabrina ternyata tak pulang.
Sampai akhirnya, Fahmi memutuskan untuk melapor ke Polda Sumsel.
Selain melapor ke Polda Sumsel, Fahmi pun sempat bertanya ke teman-teman anaknya.
Namun, seluruh temannya menjawab bahwa mereka belum bertemu dengan Nur sejak ia tiba di Lampung.
Fahmi pun berharap pihak polisi dapat segera menemukan anaknya.
"Saya berharap anak saya segera ditemukan," tutup Fahmi.(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)