Heboh Akun Sensus Palsu, BPS Tak Pernah Minta Data Ibu Kandung
Nasrudin menegaskan, dalam website resmi sensus online tidak ada permintaan data ibu kandung.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Badan Pusat Statistik Bandar Lampung mengimbau masyarakat tidak resah dan tetap bisa melakukan pengisian data online melalui website resmi yakni sensus.bps.go.id.
Ini terkait hebohnya akun palsu mengatasnamakan BPS untuk pengisian sensus penduduk secara online yang dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber.
Pelaku meminta masyarakat untuk mengisi data ayah dan ibu kandung.
Kepala BPS Bandar Lampung Akhmad Nasrudin mengatakan, data google forms yang sempat meresahkan masyarakat mengatasnamakan sensus penduduk online beberapa hari terakhir adalah palsu dan masyarakat diimbau jeli menyikapinya.
• Tata Cara Sensus Penduduk Online, Berlangsung hingga 31 Maret 2020
• Gubernur Arinal Bersama Riana Sari Arinal Jadi Inisiator Pengisian Sensus Penduduk 2020 di Lampung
• Peserta SKD CPNS Hamil di Tanggamus Diberi Pita Pengenal
• Heboh Dilaporkan Hilang di Lampung, Dokter Muda Asal Palembang Akhirnya Beri Klarifikasi
"Jadi memang sudah diketahui oleh BPS Pusat. Sudah di-suspend, dimatikan. Memang ada kayak google forms, disuruh mengisi termasuk data ibu kandung," beber Nasrudin kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu (22/2/2020).
Nasrudin menegaskan, dalam website resmi sensus online tidak ada permintaan data ibu kandung.
Terlebih, nama ibu kandung biasanya digunakan untuk data kredensial maupun keperluan perbankan.
"Jangan mengisi di web lain selain sensus.bps.go.id. BPS tidak pernah meminta data ibu kandung," tegasnya.
Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak meminta orang lain mengisikan data sensus penduduknya.
Selain itu agar tidak memberikan data ibu kandung kepada siapa pun yang tidak dikenal.
"Karena di sensus online itu ada tingkat keamanannya. Kita buat password sendiri. Kita buat lagi ada banyak pertanyaan yang dijawab hanya satu. Orang ngelacaknya akan susah," beber dia.
Untuk itu data tersebut agar tidak diberikan kepada orang lain sehingga tidak bisa diakses sembarang orang di luar pemilik data.
Pengisian sensus online bisa diakses sejak 15 Februari hingga 31 Maret mendatang.
"Target sensus online di Bandar Lampung itu 22 persen. Sisanya nanti dilakukan sensus wawancara, petugas sensus akan mengunjungi dari rumah ke rumah dari 1 Juli sampai 31 Juli,” terang Nasrudin.
Diutarakan dia, dalam sensus penduduk bisa dilakukan oleh salah satu anggota yang ada di kartu keluarga (KK) untuk mengisi identitas yang lainnya.
"Dalam satu keluarga atau KK itu cukup satu orang saja yang mengisi,” bebernya.
Data yang diperlukan untuk login adalah nomor kartu tanda penduduk (KTP) dan juga nomor kartu keluarga.
Nantinya akan ada isian terkait anggota keluarga.
"Ada pertanyaan tentang perkawinan yang meminta diisi nomor surat perkawinannya, memiliki akta tidaknya dan juga data lainnya," jelas Nasrudin.
Dalam data BPS bisa terlihat berapa banyak data masyarakat yang sudah memiliki akta nikah, termasuk soal administratif kependudukannya dan lainnya.
"Misal administrasinya di Lampung tapi tinggal di luar Lampung maupun sebaliknya. Itu termasuk yang hendak kita ketahui dalam sensus penduduk," bebernya.
Takut Isi Online
Sejumlah warga Kota Tapis Berseri mengaku takut mengisi data sensus kependudukan secara online.
Pasalnya, ada informasi yang beredar bahwa sensus penduduk meminta data nama ibu kandung yang notabene sangat pribadi dan berbahaya jika sampai disalahgunakan.
Riani, warga Rajabasa, menuturkan, diberi tahu kerabatnya agar tidak mengisi data sensus penduduk secara online karena berbahaya dan takut ada oknum yang memanfaatkan.
"Saya tahu karena denger iklan di radio juga soal sensus online. Tapi mau ngisinya takut katanya diminta data ibu kandung. Kan itu privasi. Jadi saya belum isi sensus online," paparnya.
Handoko, warga Way Halim, mengaku menunggu sosialisasi resmi dari pihak BPS mengenai kebenaran info yang berkembang tersebut dan memilih menunda mengisi data online.
"Daripada saya salah, namanya online ini kan nggak bisa sembarangan. Apalagi saya nggak terlalu mahir mainin android untuk keperluan pengisian data," ucap bapak dua cucu itu.
Namun begitu tak sedikit juga warga yang sudah mengisi data secara online melalui web resmi.
"Ya saya cari tahu dulu website yang resmi apa, dan membandingkannya dengan akun palsu. Di web resmi sensus.bps.go.id tidak ada diminta data ibu kandung. Saya sudah selesai mengisi data online dari kemarin," beber karyawan swasta yang juga ibu rumah tangga ini.
Sosialisasi ke Mall
Mengenai proses sosialisasi yang dilakukan BPS Bandar Lampung dalam menyukseskan sensus penduduk secara online, Nasrudin membeberkan masih terus melakukan sosialisasi di tingkat kecamatan maupun kelurahan.
Selain itu sosialisasi ke masyarakat yang meminta pendampingan contohnya kelompok tani, kelompok pengajian, karang taruna dan lainnya.
"Kita juga buka stand pelayanan di MBK depan Toko Buku Gramedia. Masyarakat bisa bertanya ke petugas sensus yang berada di MBK terkait sensus online," terangnya.
Stan dibuka sejak Jumat (21/2/2020) sampai 31 Maret mendatang.
Pihaknya juga berencana membuka stan di Chandra Tanjungkarang.
Secara progress, bebernya, Bandar Lampung masih yang tertinggi dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Lampung terkait pengisian data sensus online yang sudah dilakukan oleh masyarakat.
Data sensus penduduk online per 20 Februari 2020, terlihat masyarakat Bandar Lampung sudah mengisi online mencapai 2.099 jumlah keluarga lengkap dan 8.939 jumlah penduduk clean. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)