Wanita Mengaku Bayinya Diculik di Angkot, Polisi Bongkar Fakta Tak Pernah Melahirkan
Wanita Mengaku Bayinya Diculik di Angkot, Polisi Bongkar Fakta Tak Pernah Melahirkan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang ibu mengaku bayinya diculik di angkot. Wanita bernama Andi Sulis ini sebelumnya mengatakan dihipnotis dua orang yang kemudian menculik bayinya di angkot.
Kabar penculikan bayi di Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel), tersebut menghebohkan masyarakat.
Apalagi, kabar penculikan di angkot juga diposting di media sosial hingga viral.
Setelah polisi melakukan penyelidikan akhirnya terungkap bahwa penculikan bayi di angkot tersebut ternyata hanyalah rekayasa belaka.
Sebelumnya jagat media soal dihebohkan oleh pengakuan Andi Sulis, yang mengaku dihipnotis saat naik angkot jurusan Lebak Bulus-Parung, Sabtu (29/2/2020).
• Bayi Diculik di Angkot, Ibunya Diduga Dihipnotis lalu Anaknya Diambil
• 4 Pria Tak Dikenal Rusak Pagar Sekolah Lalu Masuk Kelas Pukuli Seorang Pelajar, Kemudian Diculik
• Guru SD Dilaporkan Kasus Penculikan, Polisi Temukan 14 Anak di Dalam Mobilnya
Kabar di medsos itu diunggah lengkap dengan foto bayi.
"Itu cuma rekayasa, iya hoaks," ujar Kapolsek Pamulang, Kompol Hadi Supriatna, saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Minggu (1/3/2020).
Hadi mengatakan, kabar tersebut direkayasa oleh Andi Sulis, istri Sunardi.
Mereka menikah pada 2019 dan berpisah pada pertengahan 2019, saat Andi Sulis mengandung lima bulan.
Andi Sulis kesal dengan suaminya lantaran saat hamil tidak pernah dinafkahi.
Ia menggugurkan kandungannya sesaat setelah berpisah.
Selama berkomunikasi, Andi Sulis selalu mengaku anaknya masih hidup, kepada suaminya ataupun kakaknya, Yuliana.
Kepada Yuliana, Andi Sulis mengaku membutuhkan uang untuk biaya anaknya, yang ternyata digunakan kebutuhannya sendiri.
Andi Sulis merekayasa cerita penculikan tersebut karena janji akan bertemu suaminya, setelah lama berpisah.
Bingung akan bertemu sang suami dengan asumsi membawa sang anak, rekayasa cerita penculikan itu disampaikan kepada kakaknya, Yuliana.