Tribun Bandar Lampung
Children Crisis Centre Ungkap 38 Anak di Bandar Lampung Terlibat Prostitusi Anak
Lembaga pemerhati anak atau Children Crisis Centre (CCC), merilis ada 38 anak di Kota Bandar Lampung ini dilacurkan alias terlibat prostitusi anak.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
"Korban diiming-imingi uang banyak dan sebagainya, sehingga satu per satu berkumpul," kata Bastoni di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Rabu (29/1/2020).
Namun, Bastoni tidak menyebutkan secara detail jenis pekerjaan yang ditawarkan.
Sebab, lanjut dia, saat ini pihaknya masih melakukan proses penyidikan terhadap para pelaku.
"Prinsipnya mereka ini dieksploitasi, ditawari pekerjaan dan uang," ujar Bastoni.
Dijual Rp 350 Ribu sampai Rp 900 Ribu
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Bastoni Purnama mengatakan, anak-anak di bawah umur yang jadi korban prostitusi di Apartemen Kalibata City dijual dengan tarif beragam.
Kisarannya, jelas Bastoni, antara Rp 350 ribu hingga Rp 900 ribu.
"Rata-rata dengan harga Rp 350-900 ribu. Dari jumlah tersebut, Rp 100 ribu disetor ke pelaku, Rp 50 ribu ke joki," kata Bastoni di Mapolrestro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Rabu (29/1/2020).
JO (15), NA (15), dan AS (17), tiga korban dari prostitusi terselubung ini, dipaksa melayani pelanggannya sebanyak empat kali dalam sehari.
"Dalam sehari, korban dipaksa melayani pelanggan sampai empat kali," ujar Bastoni.
Jika melawan, sambungnya, para pelaku bakal menganiaya korban dengan cara diikat dan disundut rokok.
"Pelaku yang umumnya laki-laki juga melakukan pemukulan," ujar Bastoni.
Bastoni menjelaskan, pelangga dari prostitusi di Apartemen Kalibata City ini melakukan pemesanan lewat aplikasi Michat.
"Iya pelanggannya pesan tidak langsung ke pelaku, tapi lewat aplikasi," jelasnya.
Praktik Prostitusi Sejak September 2019