Kasus Corona di Lampung
Cegah Corona, Warga Binaan Lapas Way Hui Diajak Semprot Disinfektan dan Meracik Hand Sanitizer
Lapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung melibatkan warga binaannya untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan lapas.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Antisipasi penyebaran wabah covid-19 atau virus corona, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung melibatkan warga binaannya untuk melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan lapas dan membuat hand sanitizer.
Pantauan Tribunlampung.co.id, Selasa (24/3/2020) pagi, nampak warga binaan ada yang membawa ember berisi cairan disinfektan dan lainnya membawa alat penyemprot yang sudah diisi disinfektan cair.
Mereka mulai melakukan penyemprotan di tempat duduk area taman, lalu ke blok A khusus penyandang disabilitas dan lansia bermukim, ke warga binaan sendiri, tempat ibadah, hingga pagar-pagar besi area lapas.
Menurut warga binaan di Lapas Way Hui, penyemprotan cairan disinfektan ini perdana dilakukan dan bakal dilaksanakan bertahap ke depannya guna mencegah penyebaran virus corona masuk lingkungan lapas.
Selain penyemprotan menggunakan cairan disinfektan, warga binaan nampak dilibatkan dalam pembuatan hand sanitizer di balai kerja lapas.
• Tanda-tanda Terinfeksi Virus Corona, Gejala dan Ciri Covid-19
• Antisipasi Virus Corona, Pasar, Masjid dan Sekolah di Tanggamus Disemprot Cairan Disinfektan
• Kapolres Lampung Utara: Boleh Gelar Resepsi Hanya untuk Internal Keluarga
• Beredar Pesan soal Jurnalis Diduga ODP, AJI Bandar Lampung Beri Klarifikasi
Candra Muda, salah satu warga binaan yang menghuni lapas sejak delapan bulan lalu mengaku cemas dengan wabah virus corona dan berharap tidak sampai masuk ke dalam lingkungan lapas.
"Harapan kita jangan sampai terjangkit virus corona di lapas narkotika ini sehingga sangat mendukung dengan dibuatnya cairan pembersih tangan ini," ujarnya di sela aktivitas peracikan bahan hand sanitizer.
Dia khawatir jika sudah ada satu saja orang di lingkungan lapas yang terjangkit virus corona, akan sangat mudah menulari penghuni lapas lainnya.
"Kalau satu terjangkit secara otomatis yang lainnya bisa dengan mudah tertular. Berbahaya untuk yang lain juga. Program ini kami sangat menerima dengan baik," kata warga binaan yang mendapatkan masa tahanan 5 tahun 3 bulan itu.
Mengenai aktivitas penyemprotan disinfektan yang bakal dilakukan rutin, dia juga sangat mendukung demi keamanan bersama.
"Termasuk penyemprotan disinfektan ke dalam blok. Harapannya jangan sampai ada yang terjangkit virus corona," beber pria 39 tahun ini.
Hal senada diamini Rudi, warga binaan yang mendapatkan masa tahanan 7 tahun.
"Ya harapannya selalu sehat dan terhindar dari virus ini," ucapnya yang telah menjalani 3 tahun 4 bulan masa tahanan.
Instruktur rehabilitasi Narkotika yang juga tenaga kesehatan Lapas Way Hui Erick Hardhanto menjelaskan, status covid-19 yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia WHO sebagai pandemi membuat semua pihak melakukan upaya pencegahan termasuk di lingkungan lapas.
"Karena statusnya sudah pandemi covid-19, terus ketersediaan hand sanitizer di pasaran sudah sulit, sehingga kami berinisiatif membuat hand sanitizer sendiri," jelas Erick.
Ke depan rencananya pihaknya juga akan memperbanyak produksi hand sanitizer untuk memenuhi kebutuhan pegawai maupun warga binaan.
Upaya nyata lainnya yang dilakukan, sambung dia, di lingkungan lapas diterapkan kebiasaan rajin cuci tangan pakai sabun dan rutin menyemprot cairan disinfektan.
"Penyemprotan disinfektan dilakukan di blok, kantor, maupun orang-orang yang masuk ke dalam lingkungan lapas," tukasnya.
Kalapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Hensah mengatakan, pihaknya juga mengambil kebijakan untuk meniadakan kunjungan keluarga demi mencegah masuknya covid-19 ke lingkungan lapas.
"Sejak seminggu lalu ada usaha dari kita untuk meningkatkan perlindungan yakni pembatasan orang yang masuk dan kini menjadi meniadakan kegiatan kunjungan," jelas Hensah usai kegiatan penyemprotan cairan disinfektan dan pembuatan hand sanitizer di lingkungan lapas.
Itu diberlakukan selama 14 hari ke depan dan menurutnya akan fleksibel jika ada penambahan waktu mengingat kondisi di Lampung tak sedikit yang sudah ODP (orang dalam pemantauan) virus corona.
"Jika perlu diperpanjang akan kita lakukan nantinya sampai batas waktu yang tidak ditentukan menyesuaikan keadaan," bebernya.
Tak hanya melakukan peniadaan kunjungan, sambung dia, siapapun yang masuk ke lingkungan lapas harus disemprot cairan disinfektan.
"Mewajibkan siapapun yang masuk ke dalam lapas termasuk petugas disemprot terlebih dahulu dengan cairan disinfektan dan mencuci tangan pakai sabun," terang Hensah.
Pihaknya tengah menyiapkan ruangan khusus sterilisasi menggunakan mesin dalam dua hari ini untuk nantinya menyemprot siapapun yang hendak masuk ke lingkungan lapas.
"Ruang sterilisasi ini akan menggunakan mesin sehingga efek penyemprotan diharapkan lebih baik dan merata ke seluruh tubuh," tambahnya.
Mengenai kebutuhan dapur untuk konsumsi para warga binaan sendiri, terusnya, pihaknya juga sudah melebihkan stok bahan pangan di dapur umum.
Pihak lapas tidak lagi mmengijinkan barang dari keluarga masuk ke dalam lingkungan lapas sejak dua hari lalu.
Itupun sempat saat masih menerima barang masuk, beber dia, diberlakukan ketat sebelum didistribusikan ke warga binaan dimana disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu dan dijemur selama dua jam.
"Tidak ada menerima barang dari luar lagi dan masuk ke lingkungan lapas sementara waktu ini sampai kondisinya stabil," tandas dia.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)