Bahaya Social Distancing Setengah Hati, Harus Ada intervensi Besar-besaran Hambat Penyebaran Virus
Di Indonesia, presiden mengimbau mengurangi interaksi antarorang hampir dua pekan setelah kasus pertama diumumkan. Kini Covid-19 telah menyebar di 17
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Awal pekan lalu masyarakat diminta mengurangi interaksi antarorang di komunitas dan ruang publik ( social distancing) untuk memperlambat laju penularan Covid-19.
Langkah ini harus disertai kebijakan yang kompak antara pemerintah pusat dan daerah serta pengawasan yang serius di masyarakat.
Sebaliknya, social distancing dan berbagai langkah mitigasi lainnya seperti pengetesan massal yang tidak optimal dan pembatasan transportasi publik tanpa sosialisasi yang baik dan perencanaan yang matang justru akan gagal mencegah peningkatan jumlah infeksi secara eksponensial dan menimbulkan beban berat pada sistem kesehatan.
Beberapa peneliti Indonesia memperkirakan jumlah penderita Covid-19 di Indonesia bisa mencapai 71.000 kasus pada akhir April jika tidak ada intervensi besar-besaran secara cepat untuk menghambat kecepatan penyebaran virus.
Sekelompok peneliti dari China, Inggris, dan Amerika Serikat yang melakukan pemodelan menggunakan data wabah di China menekankan pentingnya waktu dimulainya berbagai langkah mitigasi seperti isolasi, karantina, social distancing hingga lockdown.
Studi tersebut memperlihatkan bahwa 67% kasus Covid-19 di China dapat dicegah jika berbagai langkah mitigasi dimulai seminggu sebelum 23 Januari 2020.
Bahkan angka infeksi bisa turun 95% dari total kasus saat ini jika China memulai mitigasi pada awal Januari. Meskipun infeksi baru ini ditemukan akhir Desember 2019, pemerintah China baru memulai tindakan social distancing dan berbagai langkah mitigasi besar-besaran sejak 23 Januari 2020.
• Raja Salman Setuju Lockdown Riyadh, Mekkah, dan Madinah, Pasca 2 Orang Meninggal akibat Virus Corona
• Ashanty Jarang Mandi selama Lockdown di Rumah, Anang Ketakutan sampai Lakukan Ini
• Gubernur Putuskan Lockdown Papua, Mendagri Tito Karnavian: Sama Sekali Tidak Menyetujui
Di Indonesia, presiden mengimbau mengurangi interaksi antarorang hampir dua pekan setelah kasus pertama diumumkan. Kini Covid-19 telah menyebar di 17 dari 34 provinsi di negeri ini dengan kasus terkonfirmasi per 24 Maret mencapai 686 dan kematian 55 orang.
Masalahnya, sementara social distancing belum maksimal, lebih dari 200 juta umat Muslim di Indonesia akan menjalani puasa Ramadan mulai pekan keempat April.
Umumnya, pada bulan itu ada banyak kegiatan buka bersama dan jemaah tarawih tiap malam.
Pertemuan yang intens dan dekat antarorang dalam kegiatan itu akan menyulitkan langkah pencegahan transmisi infeksi.
Kita bisa belajar dari merebaknya wabah Covid-19 di berbagai kota di China pada bulan Februari akibat migrasi penduduk menjelang Tahun Baru Imlek 25 Januari lalu.
Manfaat besar dari social distancing Social distancing merupakan salah satu metode kesehatan masyarakat untuk mengurangi interaksi orang-orang di komunitas.
Cara ini efektif untuk mengurangi transmisi penyakit seperti Covid-19 yang terjadi melalui percikan (droplet) dari mulut atau hidung saat batuk, bersin dan berbicara.
Transmisi penyakit dengan cara ini umumnya terjadi ketika ada kontak dalam jarak dekat kurang dari 2 meter. Tujuan utama social distancing adalah mengurangi besarnya wabah, menunda terjadinya puncak epidemi, dan mendistribusikan jumlah penderita infeksi dalam periode waktu yang lebih lama agar beban terhadap sistem kesehatan berkurang.