Oknum Polwan Diduga Sebar Hoaks, Sebut Karyawan Sebuah Hotel ODP Corona, 'Virus Ini Su Macam Zombie'
"Pegawai Hotel Amaris yang berdomisili di belakang Gereja Sinar kasih Perigi Lima dinyatakan ODP ,entah dia su baku kore deng sapa slama ini !! Tolong
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Penyebaraan berita bohong terkait virus corona ukan saja dilakukan masyrakat biasa.
Sudah banyak korban pelaku penyebaraan berita bohong yang berurusan dengan pihak berwajib. Ada yang dihukum ada yang tak lanjut ke meja hijau karena selesai dengan meminta maaf diatas materai.
Namun baru-baru ini penyebaraan berita bohong malah dilakukan oleh aparat penegak hukum itu sendiri.
Yakni oknum Polisi wanita yang diduga menyebarkan berita bohong terkait virus corona.
Polwan yang bertugas di Polda Malaku itu terancam masuk penjara karena disebut-sebut menyebarkan berita bohong alias hoaks perihal virus Corona.
• Ternyata Hoaks, Istri Anggota DPR Imam Suroso dan 3 Anaknya Dikabarkan Positif Corona
• Sebar Berita Hoax Corona di Akun Facebook, Postingan IRT Asal Pugung Sudah Dilihat 4.999 Netizen
• Ratusan Anggota Satpol PP Gelar Aksi di Tugu Adipura, Buntut Dugaan Penyebaran Video Hoax
Adapun, pelapornya merupakan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) di Kota Ambon.
Aktivis HAM Patrick Papilaya melaporkan oknum polwan berinisial LL di Ditreskrimsus Polda Maluku setelah memposting unggahan di media sosial.
Dalam status Facebooknya, oknum polwan itu bilang seorang karyawan sebuah hotel di Ambon, VP, berstatus sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Menurut Patrick Papilaya, oknum anggota Polwan tersebut memposting unggahannya di akun Facebooknya pada 24 Maret 2020.
Setelah postingan itu, pihak kelurahan membawa dokter ke rumah karyawan hotel itu untuk memeriksa kesehatannya.
Setelah postingan itu muncul sejumlah anggota polisi juga mendatangi rumah korban untuk mengecek keadaan korban.
Patrick menyebut perbuatan oknum polwan tersebut membuat korban kini dikucilkan dari lingkungan tempat tinggalnya.
“Setelah kejadian itu berkembang pula isu di lingkungan sekitar bawa VP meninggal dan positif corona, hal ini kemudian meresahkan warga," ujarnya.
"Bukan hanya itu, akibat dari ulah pelaku saudari VP dijauhi dalam lingkungan sosial baik itu dalam lingkungan tempat tinggal dan juga pekerjaan,” ungkap Patrick dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (29/3/2020).
Patrick mengungkapkan, saat ini VP sangat sehat dan tidak menunjukkan gejala terpapar virus corona seperti yang dituding oknum anggota Polwan tersebut.