Kasus Corona di Lampung

Cegah Corona, Puluhan Warga Datang dari Luar Lampung Diminta Lakukan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari

Puluhan warga Kota Tapis Berseri ini ada yang statusnya pekerja, mahasiswa, pelajar, maupun santri pondok pesantren yang diliburkan.

Tribunlampung.co.id/Sulis
Sarana cuci tangan pakai sabun di kantor Kelurahan Tanjung Baru, Kecamatan Kedamaian. Cegah Corona, Puluhan Warga Datang dari Luar Lampung Diminta Lakukan Isolasi Mandiri Selama 14 Hari 

"Kami meminta pengertian pihak keluarga agar membantu proses karantina mandiri. Dipantau, kalau ada gejala baru dibawa ke puskesmas," paparnya.

Dari 23 orang ini, sambung Hendry, ada yang masa karantinanya sudah berakhir pada 14 Maret lalu, namun justru saat ini tengah mengalami batuk pilek sehingga masa karantina mandiri di rumah diperpanjang 7 hari.

"Selain itu lainnya ada yang baru 5 hari, 7 hari masa karantinanya," ujar Hendry.

Antisipasi lainnya pihaknya terus melakukan penyemprotan rutin dan berkelanjutan seminggu sekali.

Pihak kelurahan selain mendapatkan donatur dari luar juga ada partisipasi mandiri dari lurah untuk membeli tank penyemprotan disinfektan.

"Itu yang kita pakai melakukan penyemprotan disinfektan secara kontinyu dan bergilir. Kami juga mengimbau melalui pengeras suara di masjid secara terkait imbauan menjaga jarak dan menghindari kerumunan," terangnya.

Sementara Lurah Kemiling Permai, Kecamatan Kemiling, Wan Jaya menjelaskan, di kelurahannya juga ada warganya yang dikarantina mandiri karena baru datang dari pulau Jawa.

Ada sekitar 7 warga yang sekolah, mondok, atau kuliah di luar Lampung pulang ke kediaman orangtuanya.

"Mereka melakukan karantina mandiri, saya cek juga nggak keluar-keluar di rumah saja," terangnya.

Dia mengimbau kesadaran masyarakat untuk turut membantu pemerintah memutus rantai penyebaran penyakit pandemi ini.

"Kita nggak minta penyakit ini, sehingga jangan saling mengucilkan namun tetap menjaga kebersihan, menjaga jarak, jangan kumpul-kumpul. Kalau disuruh pemerintah di rumah, ya di rumah saja," kata Wan Jaya.

Pihaknya juga masih terus melakukan penyemprotan disinfektan secara berkelanjutan. Bahkan diakuinya ada juga warga yang melakukan penyemprotan mandiri.

"Kita minta jangan panik, kalau ada tanda-tanda mengarah seperti demam tinggi, tenggorokan sakit segera ke rumah sakit," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Sulis Setia M)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved