Video Berita
Roro Fitria Bebas Penjara Setelah Pembebasan Bersyarat Dikabulkan
Pengajuan pembebasan bersyarat dikabulkan, artis Roro Fitria bebas dari penjara. Kepastian bebasnya Roro Fitria dibenarkan kuasa hukumnya
Penulis: ikhsan dwi nur satrio | Editor: Reny Fitriani
Model 29 tahun itu ditangkap di kediamannya setelah diketahui melakukan transaksi pembelian sabu seberat 2,4 gram pada 14 Februari 2018.
Doyan Bunga Kantil
Artis Roro Fitria ditahan akibat tersandung kasus narkoba.
Selama ditahan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Roro Fitria sempat merasa depresi hingga tak berselera makan.
Demikian cerita dari kuasa hukum Roro Fitria, Asgar Sjarfi saat dihubungi Grid.ID melalui sambungan telepon.
"Bu Roro kan beberapa kali memang sempat gundah tidak mau makankan," ungkap kuasa hukum Roro Fitria, Asgar Sjarfi.
Karena itulah Roro Fitria akhirnya minta dikirimi makanan oleh tim kuasa hukumnya.
Akan tetapi depresi yang dialami Roro Fitria semakin parah setelah meninggalnya sang ibunda.
Saat itu pula Roro Fitria mulai tak ingat makan.
"Biasakan kita kirim, makanya Nyai itu pesan cuman karena peristiwa kemarin Nyai nggak sempat pesen makanan," ungkap Asgar Sjarfi.
Roro Fitria menjadi lebih sering mengkonsumsi makanan yang disediakan di rutan.
Bahkan Roro Fitria merasa selera makannya lebih cocok dengan menu masakan rutan.
Roro Fitria mengungkapkan kepada Asgar Sjarfi bahwa makanan di rutan lebih sehat dibanding makanan yang biasa dibelinya.
"Iya cocok, jadi sehat Alhamdulillah emang makanan di rutan itu memang higienis banget, vitaminnya ini, memang karbohidratnya ini, resepnya udah di ini (dipikirkan), jadi beliau pernah bilang makanan di dalam lebih sehat dari pada di luar," jelas Asgar Sjarfi.
Namun, Asgar Sjarfi mengungkapkan bahwa masih ada beberapa hal yang dipesan Roro Fitria selain makanan. Yakni beberapa jenis bunga.
"Biasa itu sih bunga, bunga Suzzana itu, bunga kantil ya atau bunga mawar, untuk dikonsumsi," ungkap Asgar Sjarfi.
Roro Fitria mengonsumsi bunga tersebut dengan alasan adanya manfaat kesehatan yang didapatnya.
"Untuk kesehatan dan kebudayaan," ujar Asgar Sjarfi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Videografer Tribunlampung.co.id/Ikhsan Dwi Nur Satrio