Erupsi GAK
Aktivitas Penyeberangan ke Pulau Sebesi Tetap Berjalan normal
Aktivitas penyeberangan tradisional ke pulau Sebesi tetap berjalan normal. Beberapa kapal dari pulau Sebesi terlihat sandar di dermaga Canti.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Reny Fitriani
Asap kawah teramati memiliki intensitas sedang dan tebal.
Juga teramati adanya asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian 50-100 meter
Penanggungjawab pos pantau GAK di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi mengatakan dari data Magma VAR (Vulcanik Activity Report).
Ada 2 kali letusan dengan amplitudo 40 mm dan durasi 74 – 2.284 detik.
Juga teramati adanya gempa tremor harmonik sebanyak 5 kali dengan amplitudo 9-22 mm dan durasi 62 – 320 detik.
Lalu juga teramati gempa low frekuensi sebanyak 8 kali dengan amplitudo 5-10 mm dan durasi 7-18 detik.
“Juga tercatat ada gempa tremor menerus (mikrotremor) yang terekam 0,5 – 40 mm (dominan 40mm),” kata dia kepada Tribunlampung.co.id.
Andi menambahkan, pagi ini aktivitas gunung api yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl ini relatif stabil. Meski demikian, aktivitas letusan pada kawah masih terjadi.
Aktivitas letusan GAK pada Jumat (10/4/2020) malam, sempat membuat warga di pesisir pantai Kecamatan Rajabasa khawatir.
Apalagi sempat tercium aroma belerang yang cukup menyengat.
Sebagian warga pun sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Namun pada pagi ini, warga sudah kembali ke rumah mereka. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)