Erupsi GAK
Rumah Warga Sampai Bergetar Akibat Kerasnya Dentuman Letusan Gunung Anak Krakatau
Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam, membuat rumah warga sampai bergetar.
Sementara, Azwar yang tinggal Di Depok melaporkan mendengar dentuman tersebut.
"Depok kedengaran jelas," tulisnya, Sabtu, pukul 02.53 WIB.
Belum ada penjelasan lebih lanjut dari PVMBG atau pun dari BNPB mengenai fenomena dentuman tersebut, apakah benar dari erupsi Gunung Anak Krakatau atau hal lainnya.
Gunung Anak Krakatau meletus 2 kali
Gunung Anak Krakatau meletus dua kali pada Jumat, 10 April 2020, malam. Saat letusan Gunung Anak Krakarau, abu tebal turut menyembur.
Warga Pulau Sebesi, Rahmatullah (Rahmat) mengatakan, abu tebal ikut menyembur sejak Gunung Anak Krakatau meletus.
Diketahui, Pulau Sebesi, Lampung Selatan berada sekitar 19 kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
“Abunya tebal, dari jam 12 malam tadi turun. Sampai di depan rumah ini masih ada abunya,” kata Rahmat saat dihubungi, Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Menurut Rahmat, letusan pertama terjadi sekitar pukul 22.00 WIB.
Dentuman begitu keras hingga lokasi rumah Rahmat terasa bergetar.
Letusan kedua, kata Rahmat, terjadi sekitar pukul 23.00 WIB dengan asap yang lebih tinggi dari letusan pertama.
Namun, berdasarkan data dari Kementerian ESDM di situs magma.vsi.esdm.go.id/, letusan Gunung Anak Krakatau terjadi sebanyak 2 kali pada Jumat malam.
Letusan pertama terjadi pada pukul 21.58 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 357 meter di atas permukaan laut.
Sementara, letusan GAK kedua terjadi pada pukul 22.35 WIB, dengan estimasi kolom abu mencapai ketinggian 657 meter di atas permukaan laut.
Hingga pukul 3.30 WIB, kata Rahmat, letusan-letusan kecil masih terdengar.