Erupsi GAK
Rumah Warga Sampai Bergetar Akibat Kerasnya Dentuman Letusan Gunung Anak Krakatau
Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi pada Jumat (10/4/2020) malam, membuat rumah warga sampai bergetar.
“Tadi warga yang ada tinggal di bibir pantai langsung mengungsi. Ada peringatan tadi,” kata Rahmat.
Warga mengungsi, takut tsunami
Letusan Gunung Anak Krakatau yang sangat kuat membuat warga di pesisir Kalianda, Lampung Selatan mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi.
“Warga di pesisir Kalianda langsung ngungsi ke gunung. Trauma karena tsunami kemarin,” kata Umar, warga Lampung Selatan.
Sementara, sejumlah warga Kalianda, Lampung Selatan tampak masih bersiaga hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Hal itu setelah mereka mendengar letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) pada Jumat (10/4/2020) malam.
Para warga tampak berkumpul di depan rumah masing-masing.
Sementara, sebagian warga lainnya memilih untuk langsung mengungsi dengan pergi ke tempat yang lebih tinggi.
Seorang warga Kalianda, Lampung Selatan, M Yoga Nugroho mengungkapkan, warga langsung keluar rumah setelah mendengar suara letusan Gunung Anak Krakatau.
Sebagian warga pun langsung memilih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
"Mereka naik ke tempat lebih tinggi dan nunggu," kata Yoga kepada Tribunlampung.co.id, Sabtu dini hari.
Setelah terdengar suara letusan, Yoga mengungkapkan, warga mencium bau belerang.
"Di (Kecamatan) Rajabasa, sudah ada abu bertebaran," ungkap Yoga.
Cium bau belerang
Warga Kalianda, Lampung Selatan mengaku mencium bau belerang setelah peristiwa Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.
Warga Kalianda, Lampung Selatan, Agung mengungkapkan, warga mencium bau belerang setelah terdengar dentuman saat Gunung Anak Krakatau meletus.
"Bau belerang tercium," kata Agung, Sabtu (11/4/2020) dini hari.
Setelah mendengar suara letusan Gunung Anak Krakatau, Agung menuturkan, warga langsung mengungsi.
Mereka memilih pergi ke tempat lebih tinggi, yaitu kawasan perbukitan.
Hingga Sabtu (11/4/2020) dini hari, warga masih mengungsi di bukit-bukit.
"Terutama, warga yang di pesisir langsung mengungsi ke tempat lebih tinggi. Warga di pesisir (Kecamatan) Rajabasa banyak yang ngungsi," ungkap Agung.
• Live Streaming Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam 10 April 2020 hingga Kondisi Terkini
• Video Detik-detik Gunung Anak Krakatau Meletus, Warga Lampung Selatan Mengungsi
Warga yang mengungsi, lanjut Agung, berasal dari Desa Kunjir, Way Muli, Rajabasa, dan desa lain yang berada di daerah pesisir Lampung Selatan.
Sementara, tayangan video Live Streaming detik-detik Gunung Anak Krakatau meletus hingga kondisi terkini pada Sabtu (11/4/2020) dapat dilihat pada tautan di atas.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Gunung Anak Krakatau Erupsi, Dentuman Aneh Terdengar dari Jakarta hingga Bogor dan Gunung Anak Krakatau Meletus 2 Kali, Abu Tebal seperti Hujan di Pulau Sebesi
Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat, 10 April 2020, malam, sementara sejumlah warganet mengaku mendengar suara dentuman aneh.