Kasus Corona di Lampung
Dampak Pandemi Virus Corona, Produksi Udang Petambak Dipasena Berhenti
Pandemi virus corona yang mewabah di Indonesia mulai dirasakan dampaknya oleh petambak udang Dipasena Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang.
Penulis: Endra Zulkarnain | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, RAWAJITU - Pandemi virus corona yang mewabah di Indonesia mulai dirasakan dampaknya oleh petambak udang Dipasena Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang.
Ancaman terhentinya keberlangsungan usaha budidaya udang yang menjadi sumber penopang kehidupan ribuan keluarga petambak mulai dirasakan.
Hal ini lantaran, turunnya permintaan pasar karena banyak negara importir yang menerapkan sistem pencegahan wabah juga lockdown, untuk memutus rantai penyebaran virus corona.
"Sudah sangat terasa sekali dampak pandemi virus corona ini. Pendapatan kami menurun akibat permintaan pasar yang kurang. Ekonomi kami mulai terguncang. Istilahnya besar pasak dari pada tiang," ungka Ari Suharso, petambak Dipasena kepada Tribun, Minggu (12/04).
• Cara Buat Kartu Prakerja dan Cara Dapatkan Kartu Prakerja Secara Online di www.prakerja.go.id
• Pelaku Penipuan Bermodus Buat Macet Kartu ATM di Tanggamus Kerap Beraksi di Jabodetabek
• Petambak Udang Vaname di Pesisir Pantai Timur Tunda Tabur Benih, Tunggu Kondisi Harga Jual Stabil
• Laboratorium Mini Disegel Kakam, Petambak Udang Bratasena Minta Bantuan Hukum ke LBH
Ari menyebut, saat ini dibeberapa negara harga kebutuhan usaha seperti pakan udang naik, akibat nilai tukar rupiah yang tenggelam.
Kondisi ini juga berdampak pada langkanya sarana pendukung budidaya udang petambak.
Ini karena selama ini, mereka mengandalkan pasokan import seperti bungkil kedelai dan saponin.
"Akses layanan kesehatan dalam penanganan wabah juga terkendala oleh kondisi geografis dan buruknya infrastruktur jalan nasional yang ada," papar Ari.
Bagi sebagian besar petambak dalam kondisi saat ini mengeluh dan saling menyalahkan bukanlah sebuah pilihan.
Mereka sadar bahwa saat ini yang dapat dilakukan hanyalah tetap berusaha, berharap dan memberi masukan.
Hal sama diungkapkan Johansyah, biro budidaya P3UW Lampung.
Menurur dia, ditengah kondisi umat manusia yang sedang dilanda bencana global pandemi Corona, para petambak saat ini tak punya pilihan untuk berhenti produksi budidaya udang.
"Protein saat ini amat dibutuhkan untuk menjaga imunitas, tapi kondisi ini membuat kami terpaksa berproduksi. Padahal budidaya udang merupakan satu-satunya sumber mata pencarian kami," ungkapnya
Ribuan petambak udang Dipasena saat ini berharap pemerintah lebih serius lagi menghadapi serangan wabah virus corona.
"Kami berharap agar kondisi ini segera berlalu, supaya kami bisa berproduksi lagi," katanya.