Anak Hanyut di Bandar Lampung
Camat Labuhan Ratu Imbau Orangtua Awasi Anak-anak: Bukan Bebas Main, tapi Belajar di Rumah
Camat Labuhan Ratu Tarsi mengatakan, selama libur sekolah di masa tanggap darurat virus corona atau Covid-19, para orangtua wajib mengawasi anak.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Hidayat tak menyangka, jika setelah pamit itu ternyata anaknya pergi bermain di tepi sungai samping Indogrosir.
Pria tiga anak ini baru mengetahui kabar anaknya terseret arus sungai dari salah seorang tetangganya.
"Rohim hanyut di sungai, sekarang belum ketemu," ujar Hidayat menirukan kabar dari sang tetangga.
Mendengar kabar itu, Hidayat langsung menuju lokasi ikut bersama warga melakukan pencarian.
Semasa putranya hidup, kenang Dayat, Rohim merupakan anak yang baik dan penurut kepada kedua orangtua.
Bahkan, sang anak merelakan PS (Play Station) miliknya dijual untuk keperluan sehari-hari.
"Siangnya saya baru jual PS dia, laku Rp 300 ribu, dia minta Rp 50 ribu buat jajan," katanya.
Setelah diberi Rp 50 ribu, lanjut Hidayat, Rohim ternyata berubah pikiran.
Rohim, kata Hidayat, hanya mengambil uang Rp 10 ribu, sedangkan sisanya dikembalikan ke ibunya.
"Ya buat makan, saya buruh serabutan. Awalnya dia gak mau jual PS, setelah saya bujuk, akhirnya mau," cerita Hidayat.
Kini Hidayat hanya bisa merelakan kepergian putra sulungnya itu.
"Biasanya libur sekarang ini memang dia sering main tempat emahnya (neneknya), karena saya juga sudah melarang dia, jangan mandi di sungai," tandas Hidayat.
Disebar 10 Titik
Satuan tugas (satgas) gabungan dari TNI, Polri serta tim dari Basarnas juga BPBD Bandar Lampung, disebar ke 10 titik untuk melakukan pencarian anak hanyut.
Seorang bocah hanyut terseret arus sungai di sebelah Indogrosir, Jalan Soekarno Hatta (Bypass), saat hujan lebat mengguyur kota Bandar Lampung, pada Selasa (14/4/2020) sore.
Pencarian tersebut membuahkan hasil, setelah tim gabungan menyusuri aliran sungai sejauh 7 kilometer.