Kasus Corona di Lampung
UPDATE Pasien Positif Corona di Lampung Tambah 5 Kasus, ODP 2.675 Kasus dan PDP 51 Kasus
Dalam rilis terbaru yang diunggah akun Instagram @dinkeslampung, Kamis (16/4/2020) pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan 5 kasus pasien positif corona.
Jika berkaca dari China, negara pertama yang melaporkan adanya kasus virus corona, China sudah sempat melonggarkan aturan karena kasus sudah menurun.
Namun, ketika larangan bepergian dicabut, China daratan telah merasakan peningkatan kasus Covid-19 terbaru.
Dilansir dari Worldofbuzz dari Reuters pada (13/4/2020), sebagian besar kasus baru ini adalah pasien baru yang pulang dari negara lain.
Seorang ahli juga mengingatkan Indonesia soal adanya beberapa gelombang virus corona yang ada di Indonesia.
Salah satu peneiliti yang mengungkapkan hal itu adalah Epidemiolog Indonesia kandidat doktor dari Griffith University Australia, Dicky Budiman.
Ini penjelasan lengkap adanya gelombang kedua dari virus corona ini.
1. Apa Itu Gelombang Kedua?
Penampakan pegunungan Huashan yang diserbu puluhan ribu wisatawan lokal setelah lockdown dilonggarkan pada (5/4/2020).
Menurut Dicky, pandemi Covid-19 berpotensi memiliki beberapa gelombang serangan wabah, termasuk di Indonesia.
Adapun puncak kasus, kata Dicky, biasanya dihitung dengan attack rate di angka 3-10 persen penduduk merujuk data di Wuhan.
"Gelombang kedua biasanya menyerang hingga 90 persen penduduk yang belum terpapar tadi," kata Dicky dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/4/2020).
Dicky mengungkapkan, gelombang kedua mempunyai masa jeda yang relatif jauh dengan puncak gelombang pertama, bisa memakan waktu sebulan atau lebih.
Seperti halnya di China, gelombang kedua terjadi karena adanya orang dari luar wilayah atau negara yang membawa virus dan menularkan kembali ke populasi yang lainnya.
"Dalam kasus China diduga pembawanya adalah penduduk China yang kembali ke negaranya," ujar Dicky.