Berita Nasional
Beda Kebijakan dengan Menteri Kesehatan, Jokowi Panggil Luhut Binsar Pandjaitan
Menanggapi adanya perbedaan kebijakan ini, Jokowi telah memanggil Luhut Binsar Pandjaitan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) buka suara mengenai kebijakan Menteri Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatur ojek online selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Peraturan Menteri Perhubungan ini memperbolehkan ojek online mengangkut penumpang saat pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta.
Aturan ini dinilai bertentangan dengan Peraturan Menteri Kesehatan yang hanya membolehkan ojol mengangkut barang.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengeluarkan aturan yang senada dengan Menteri Kesehatan.
Adanya perbedaan aturan ini sempat membuat bingung aparat kepolisian sebagai pelaksana lapangan.
• Optimisme Jokowi Pandemi Virus Corona Turun di Mei 2020, Presiden: Covid-19 Ini Barang Baru
• Najwa Ungkap 1 Juta Orang Sudah Mudik sebelum Dilarang, Jokowi: Itu Bukan Mudik tapi Pulang Kampung
• Kakek Mengamuk Menolak Evakuasi, Ancam Anggota TNI/Polri Pakai Parang
• Anggota DPRD dan Anggota TNI Terima Bansos, Anies Baswedan Akui Belum Sempurna
Menanggapi adanya perbedaan kebijakan ini, Jokowi telah memanggil Luhut Binsar Pandjaitan.
"Kemarin menteri sudah saya undang, dan dijelaskan kenapa diperbolehkan dari Kementerian Perhubungan," ujar Jokowi, dikutip dari YouTube Najwa Shihab, Kamis (23/4/2020).
Luhut menjelaskan pada Jokowi, para pengemudi ojol ini sudah kesulitan mencari penumpang, meskipun tidak ada larangan.
"Jangan sampai ini menimbulkan masalah baru, menteri menyampaikan kepada saya, tidak dilarang pun mereka sudah tidak ada penumpang, kalau dilarang malah jadi masalah baru," ungkapnya.
Presiden pun meminta agar persoalan ini dilihat dari sisi ekonomi dan kesehatan.
"Tapi aturan harusnya yang bener, satu garis sama semua, ini ada yang melihat dari sisi sosial ekonomi, ada yang melihat dari sisi kesehatan, tapi ini harus sinkron," terangnya.
Najwa Shihab sebagai pembawa acara Mata Najwa pun bertanya, Jokowi melihat persoalan virus corona ini dari sisi ekonomi atau kesehatan.
Menurut presiden, sisi kesehatan harus tetap didahulukan dalam menangani virus corona.
"Sejak awal sudah saya sampaikan, Covid-19 ini adalah virus yang sangat berbahaya, sehingga yang didahulukan tetap kesehatan," tegasnya.
"Tapi antara kesehatan dan ekonomi ini harus ada relevansinya, ndak mungkin kita hilangkan salah satunya," jelas Jokowi.