Kasus Corona di Lampung
Kerja Jadi ART di Karawang, PDP asal Lampung Utara Meninggal Dunia di RSUDAM
Satu warga Lampung Utara yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) dikabarkan meninggal dunia.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTABUMI - Satu warga Lampung Utara yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) dikabarkan meninggal dunia.
Pasien ini sempat dirawat di Lampung Utara, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Bandar Lampung.
Hal itu dibenarkan Sanny Lumi, Kepala Sekretariat Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Lampung Utara, Sabtu (25/4/2020).
“Betul ada warga kita yang meninggal dengan status PDP,” ujar Sanny.
• Kakak Adik Pasien Positif Covid-19 di Lampung Utara Bersedia Dikarantina di Islamic Center Kotabumi
• UPDATE Corona di Lampung, PDP Corona yang Meninggal Bertambah Menjadi 11 Orang
• Kebakaran Rumah di Banjit Way Kanan Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kerugian Ditaksi Rp 40 Juta
• Mulai Hari Ini Rute Lampung-Jakarta Tutup, Damri Hanya Layani 2 Rute AKDP
Sanny menjelaskan, pasien tersebut pernah tinggal di Karawang.
Di sana ia bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Sanny menambahkan, jenazah akan dimakamkan hari ini dengan menggunakan protokol Covid-19.
“Untuk antisipasi saja pakai protokol kesehatan,” katanya.
Kakak Adik Positif Dikarantina
Dua pasien positif Covid-19 di Lampung Utara dikarantina di Islamic Center Kotabumi, Jumat (24/4/2020).
Sebelumnya, kedua pasien yang merupakan kakak beradik itu menjalani isolasi mandiri di rumah.
Kepala Sekretariat Posko Terpadu Covid-19 Lampung Utara Sanny Lumi mengatakan, kedua pasien itu bersedia dikarantina.
Ia menerangkan, kedua pasien mau dikarantina setelah dibujuk oleh keluarganya.
“Kakak mereka meyakinkan keduanya untuk mau dikarantina. Kami segenap Tim Gugus Tugas Tugas Covid-19 mengucapkan terima kasih kepada kakaknya dan keluarga besarnya yang sudah berkenan membantu kami dalam meyakinkan mereka berdua,” ujarnya.
Sanny menambahkan, kedua pasien menggunakan sepeda motor menuju tempat isolasi di Islamic Center Kotabumi.
Sebelumnya Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Lampung Utara Budi Utomo mengatakan, keduanya berawal dari status orang tanpa gejala (OTG).
Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium di Palembang, swab keduanya dinyatakan positif Covid-19.
Keduanya tercatat sebagai pasien K3 dan K4.
Berdasarkan hasil tes swab di laboratorium Palembang, kedua pasien itu dikonfirmasi positif terjangkit Covid-19.
Budi menjelaskan kronologi pasien K3 terjangkit corona.
"Sebelumnya dia sudah terlacak melakukan perjalanan ke Gowa, Sulawesi Selatan untuk ikut jamaah tabligh pada 18-20 Maret 2020," kata Budi dalam konferensi pers, Kamis (23/4/2020).
Ia kembali ke Lampung pada 22 Maret 2020 melalui Bandara Radin Inten II.
K3 menjalani rapid test pertama pada 2 April 2020. Hasilnya non-reaktif.
Kemudian saat rapid test kedua pada 13 April 2020, hasilnya reaktif.
Pada 14 April 2020 dilakukan test swab pertama.
Sehari kemudian dilakukan swab kedua.
"Saat ini kondisinya baik dan sehat, serta melakukan isolasi mandiri di rumah," tambah Budi yang juga Plt Bupati Lampung Utara ini.
Sementara untuk pasien K4, kata Budi, positif terjangkit corona setelah melakukan perjalanan ke Bengkulu pada 7 Maret 2020.
Ia tiba di Lampung Utara pada 29 Maret 2020 dengan menumpang travel.
"Tanggal 2 April non-reaktif. 15 April hasilnya reaktif. Kemudian dilakukan test swab," jelas Budi.
Saat ini, kondisi pasien K4 juga baik dan sehat.
Ia melakukan isolasi mandiri di rumah.
Budi mengimbau masyarakat agar menahan diri untuk bepergian keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
Kemudian senantiasa mencuci tangan, menerapkan etika batuk dengan baik, mengonsumsi gizi berimbang, serta gunakan masker apabila keluar rumah.
"Perbanyak ibadah di rumah. Mari lebih tingkatkan kewaspadaan," imbuhnya.
Budi mengatakan, saat ini belum ada kasus penularan dari keluarga.
"Zona masih hijau di Kabupaten Lampung Utara. Karena itu belum ajukan untuk PSBB," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Budi juga membeberkan perkembangan pasien K1 dan K2.
Menurut dia, kondisi kedua semakin membaik.
Jika hasilnya negatif, mereka akan dikembalikan ke keluarganya untuk tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Sudah diberikan bantuan sembako. Malam ini akan dilakukan karantina di Islamic Center melalui pendekatan ke keluarga," tutur Budi. (Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)